Kemenhut tanam 1,3 juta bibit pohon lewat skema rehab hingga November
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) telah menanam bibit pohon lebih dari 1,3 juta batang melalui berbagai skema rehabilitasi di berbagai daerah hingga November 2025.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) telah menanam bibit pohon lebih dari 1,3 juta batang melalui berbagai skema rehabilitasi di berbagai daerah hingga November 2025.
Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Kemenhut Herban Heryandana menyatakan itu setelah penanaman pohon serentak dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2025 di Tahura Sultan Adam, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa.
“Pada kesempatan menanam ini, HMPI 2025 adalah gerakan berkelanjutan untuk pemulihan lingkungan nasional,” ujar Herban.
Dalam penanaman di Kalsel, Herban memimpin penanaman pada areal rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas lima hektare dengan jumlah 5.500 bibit, dan melibatkan sekitar 200 peserta dari unsur pemerintah, akademisi, komunitas, serta masyarakat.
“Kegiatan ini sekaligus memperkuat kolaborasi menuju target FOLU Net Sink 2030,” tutur Herban.
Penanaman se-nasional ini dipimpin Menhut Raja Juli Antoni secara virtual yang dipusatkan di Taman Nasional Gunung Merapi, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti secara serentak oleh 31 provinsi di seluruh Indonesia, termasuk Kalsel.
Menhut hadir secara daring untuk menyapa dan memberikan arahan kepada daerah-daerah yang melaksanakan penanaman serentak, sehingga seluruh provinsi terhubung dalam satu momentum pemulihan lingkungan.
Menhut Raja Juli Antoni menegaskan bahwa HMPI 2025 merupakan bagian penting dari komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pemulihan 12 juta hektare hutan dan lahan terdegradasi.
Ia menjelaskan bahwa penanaman ini bukan sekadar seremoni, tetapi strategi nasional menghadapi perubahan iklim, memulihkan DAS, dan memperkuat nilai ekonomi karbon melalui Perpres 110 Tahun 2025.
Menhut juga mengajak seluruh pihak untuk tidak hanya menanam, tetapi juga menjaga dan merawat bibit agar tumbuh menjadi hutan yang produktif dan sehat.
Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalsel Ariadi Noor menegaskan bahwa HMPI di Provinsi Kalsel merupakan momentum penting dalam menguatkan kesadaran ekologis masyarakat.
“Lahan kritis di Kalsel berhasil berkurang signifikan dari 511.594 hektare pada 2018 menjadi 458.478 hektare pada 2022 melalui berbagai upaya rehabilitasi hutan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan,” ungkapnya.
Ariadi juga mengapresiasi para mitra dari perusahaan dan lembaga lain yang konsisten menjalankan rehabilitasi DAS untuk mendukung Pemerintah Provinsi Kalsel terhadap gerakan penghijauan nasional.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel Fathimatuzzahra menyampaikan bahwa gerakan serentak ini bukan hanya mendorong penanaman, melainkan juga memastikan keberlanjutan tanaman.
Ia menegaskan kegiatan HMPI 2025 ini salah satu komitmen Dinas Kehutanan untuk memperkuat rehabilitasi DAS serta menjaga kualitas tutupan lahan di provinsi ini.
“Setiap bibit yang ditanam adalah investasi lingkungan masa depan. Tugas kita bersama memastikan pohon tumbuh, merawat, dan menjadi bagian dari hutan yang memberikan manfaat ekologis dan sosial ekonomi bagi masyarakat,” ujar Fathimatuzzahra.




