Top
Begin typing your search above and press return to search.

Menhut: Tahun pertama Presiden Prabowo, karhutla 2025 menurun

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menuturkan pengendalian karhutla tahun 2025 menunjukkan hasil yang sangat positif dan terkendali. Ia menyebut luasan Karhutla nasional tahun 2025 berhasil ditekan secara signifikan.

Menhut: Tahun pertama Presiden Prabowo, karhutla 2025 menurun
X

Sumber foto: M Irza Farel/elshinta.com.

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menuturkan pengendalian karhutla tahun 2025 menunjukkan hasil yang sangat positif dan terkendali. Ia menyebut luasan Karhutla nasional tahun 2025 berhasil ditekan secara signifikan.

"Tahun pertama Presiden Prabowo Subiato beliau dapat menekan angka karhutla dari tahun sebelumnya di 2024 yakni 375,805 kini menjadi 213,985 hekatare," ujar Menhut Raja Antoni, dalam acara Ekspose Pengendalian Karhutla Tahun 2025, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Senin (13/10/20245).

“Dalam 3 tahun terakhir, menggunakan baseline dari tahun 2023 luas karhutla berhasil ditekan dari 1,16 juta hektare, saat ini tahun 2025 menjadi hanya 213 ribu hektare. Ini bukan hanya capaian angka, tetapi hasil kerja keras lintas lembaga, dukungan masyarakat, dan sistem deteksi dini yang semakin efektif,” sambungnya

Menhut Raja Antoni menyebut berdasarkan data 3 tahun terakhir mengalami penurunan secara signifikan. Dengan rincian 2023; 1,161,192 hektare, tahun 2024; 376,805 hektare dan pada 2025 sejumlah 213,984 hektare.

"Kenapa angkanya bisa turun berkat kepedulian Presiden Prabowo, 2 kali ratas beliau langsung memimpin, mengecek kesiapan pesawat untuk OMC, berapa harga sewanya berapa jenisnya, konsern presiden beliau bahwa Karhutla membahayakan masyarakat dan berimbas pada ekonomi. Oleh karena itu beliau sangat serius memerintahkan kami dalam penanganan Karhutla," ujar Menhut Raja Antoni

Dalam acara ini turut hadir Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

Disebutkan, Karhutla di Kawasan Hutan selama 10 tahun menurun dari 1,7 juta ha atau 66% (2015) menjadi 108 ribu ha atau 51% (2025). Sementara itu, dalam 10 tahun terakhir kebakaran gambut di Indonesia juga dapat dikendalikan dengan signifikan dengan luas kebakaran gambut dari 891.275 ha (2015) menjadi 24.212 (2025).

Selain itu, Titik panas (hotspot) periode 1 Januari–26 September 2025 tercatat 2.248 titik, jumlah ini mengalami penurunan 23,9% dibandingkan 2024 sebanyak 2.954 titik. Ia mengatakan keberhasilan pencegahan dan pengendalian karhutla 2025 ini tetap terkendali berkat kolaborasi antara Kemenhut, TNI, Polri, BMKG, BNPB, pemerintah daerah hingga masyarakat.

“Berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) dengan confident level tinggi (80%), menunjukkan pada 2025 tercatat 2.248 titik, sedangkan pada periode yang sama tahun 2024 sebanyak 2.954 titik, atau turun 706 titik (23,90%),” ujar Raja Antoni seperti dilaporkan Reporter Elshinta, M Irza Farel, Senin (13/10).

Ia menambahkan bahwa penguatan Manggala Agni, operasi modifikasi cuaca, serta patroli terpadu di daerah rawan telah berkontribusi besar menekan titik api. Raja Antoni kembali menegaskan dirinya tidak berkompromi dengan pihak yang melakukan pelanggaran hingga menimbulkan terjadinya Karhutla.

“Kami juga memastikan penegakan hukum berjalan tegas. Tidak ada kompromi terhadap pelaku pembakaran, baik individu maupun korporasi,” tegasnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire