Pemkot Yogyakarta luncurkan TRC Mas Jos, siap jemput sampah kulkas hingga kasur di rumah

Pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan Tim Reaksi Cepat (TRC) gerakan Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas JOS) yang siap melayani penjemputan sampah sampai ke rumah-rumah warga. Peluncuran TRC Mas Jos dilakukan Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo di Balaikota Yogyakarta, Senin (21/09/2025).

Layanan TRC Mas JOS fokus jemput sampah spesifik rumah tangga, seperti sampah kasur, perabotan rumah tangga, barang elektronik, hasil pangkasan pohon ataupun sampah berukuran besar yang tidak bisa ditangani dalam alur pengangkutan harian. Pembentukan TRC Mas JOS sebagai bagian dari strategi memperkuat gerakan pengelolaan sampah masyarakat sejak dari sumbernya.

"TRC Mas JOS ini hadir sebagai itikad untuk melayani warga masyarakat dari rumah ke rumah, untuk menjemput sampah spesifik rumah tangga khusus barang yang susah dibawa sendiri. Bisa kasur, tempat tidur, kulkas, dahan atau ranting pohon, bahkan ada layanan penebangan pohon,” kata Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.

Pemkot Yogyakarta menyiapkan 6 armada roda tiga yang akan melayani penjemputan sampah ke rumah warga dan diakses gratis. Kemudian juga ada layanan pemangkasan pohon menggunakan truk crane.

TRC Mas JOS dapat melayani pengambilan sampah spesifik rumah tangga dengan waktu maksimal 2 kali 24 jam sejak menghubungi hotline. Layanan jemput sampah spesifik rumah tangga TRC Mas JOS dapat diakses melalui nomor 0811 7000 5555 tanpa dipungut biaya. Waktu layanan hari Senin sampai Jumat pukul 08.00 sampai 15.00 WIB

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Rajwan Taufiq mengatakan, TRC Mas JOS akan melayani penjemputan sampah spesifik rumah tangga Senin hingga Jumat. Dengan menyediakan 6 armada roda tiga, truk crane 2 armada untuk pemangkasan pohon, dam truk juga mobil pick-up.

Pengurangan volume sampah di Kota Yogyakarta ditargetkan bisa berkurang samlai 100 ton per hari dengan hadirnya program ini. Dengan alur pengelolaan sampah mulai dari organik, anorganik, limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) hingga residu yang telah disiapkan.

“Kami terus berupaya mengurangi sebanyak-banyaknya sampah dari rumah tangga. Pemilahan jadi langkah pertama dan utama. Ada TPA khusus dan offtaker yang mengolah limbah B3, sampah organik dengan emberisasi dan unit pupuk organik, anorganik melalui bank sampah, residu memanfaatkan insenerator yang ada. Kalau sampah 300 ton per hari ya bisa berkurang jadi 200 ton, secara hitungan bisa tertangani,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Senin (22/9).