Dua orang "hilang" pascademo di Jakarta kabur karena mau mandiri
Dua orang yang dilaporkan "hilang" paskademo di Jakarta beberapa waktu lalu, ternyata kabur ke Malang dan Kalimantan Tengah agar bisa hidup mandiri.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Dua orang yang dilaporkan "hilang" paskademo di Jakarta beberapa waktu lalu, ternyata kabur ke Malang dan Kalimantan Tengah agar bisa hidup mandiri.
"Dari hasil komunikasi kami dengan saudara Bima, beliau menyampaikan bahwa alasan kepergian meninggalkan rumah karena ingin hidup mandiri," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Wira Satya Triputra dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Wira mengatakan, Bima meninggalkan Jakarta pada 1 September 2025 menuju Malang, Jawa Timur.
"Hal tersebut atas keinginan sendiri dengan menggunakan sepeda motor. Dalam perjalanannya saudara Bima sempat menjual kendaraan di daerah Tegal. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan sarana angkutan kereta api menuju Malang," kata Wira.
Di Malang, kata Wira, Bima mencari rupiah dengan menjual mainan barongsai di salah satu Klenteng, Kotalama, Malang.
Sementara itu, Eko kabur ke Kalimantan Tengah dan bergabung dengan kapal penangkap ikan di wilayah tersebut.
"Alasan Eko mengapa yang bersangkutan sampai naik ikut kapal, bekerja untuk mencari nafkah. Dalam hal ini untuk kehidupan dan Eko sendiri ingin hidup secara mandiri," kata Dirsiber Polda Metro Jaya Kombes Pol. Roberto GM Pasaribu.
Roberto mengungkapkan, pada 3 September 2025, ibu dari Saudara Eko sudah melaporkan mengenai kehilangan putranya ke Polsek Cempaka Putih.
"Laporan ini diperkuat lagi oleh rekan Eko yang melaporkan melalui sarana 'hotline' kepada lembaga pengaduan KontraS, pada tanggal 4 September 2025," kata dia.
Selanjutnya pada 8 September 2025, ibu Eko mendapat kabar bahwa Eko sudah bisa dihubungi dan Eko meminta agar laporan pengaduan hilang itu dicabut.
"Karena ibu Eko ini merasa belum bisa menghubungi setelah komunikasi tersebut, ibu Eko membuat laporan tambahan di Polsek Johar Baru pada 10 September 2025," kata Roberto.
Selanjutnya pada 16 September 2025, Eko pun menghubungi ibunya.
"Setelah itu, kami bersamaan juga memang sudah berkomunikasi dengan orang tua, ibu dari pada Eko. Mendapatkan informasi bahwa yang bersangkutan sedang bekerja di sebuah kapal penangkap ikan di perairan Kalimantan Tengah," kata Roberto.
Pada 17 September 2025 tim gabungan Polda Metro Jaya berhasil menemukan Eko dan memfasilitasi agar bisa bertemu orang tua dan keluarganya.
"Pada 17 September 2025, laporan mengenai hilangnya Eko sudah dicabut oleh ibunda dari Eko di Polsek Johar Baru," kata Roberto.
Dalam informasi yang dipublikasikan KontraS, terdapat empat orang pendemo yang diduga hilang, yakni Eko Purnomo, Bima Permana Putra, Reno Syachputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid.
Dua di antaranya, yakni Eko Purnomo, Bima Permana Putra sudah berhasil ditemukan, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.