Top
Begin typing your search above and press return to search.

Harga cabai tembus Rp120 ribu, Disperindag Kota Bekasi lakukan pemantauan

Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perdagangan Kota Bekasi membenarkan adanya kenaikan harga komoditas pangan, khususnya cabai, di sejumlah pasar tradisional.

Harga cabai tembus Rp120 ribu, Disperindag Kota Bekasi lakukan pemantauan
X

Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perdagangan Kota Bekasi membenarkan adanya kenaikan harga komoditas pangan, khususnya cabai, di sejumlah pasar tradisional.

Analis Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi, Eko Wijatmiko mengatakan kenaikan harga tersebut terjadi sebagai dampak distribusi yang terhambat akibat cuaca dan perbedaan mekanisme pembelian di tiap pasar.

Ia menyebut harga cabai merah dan cabai rawit merah mengalami lonjakan signifikan.

Harga di beberapa pasar tercatat mencapai Rp70.000 hingga Rp120.000 per kilogram.

"Harga cabai tembus di angka Rp70 ribu sampai Rp120 ribu per kilogram. Perbedaan harga ini terjadi di beberapa pasar di Kota Bekasi," ujar Eko, Jumat (12/12).

Menurut Eko, pemantauan harga terus dilakukan untuk memastikan pergerakan harga di pasar daerah selaras dengan tren harga pangan nasional.

"Pemantauan dilakukan melalui sistem pencatatan digital dan pemeriksaan langsung ke pedagang di masing-masing pasar," ungkapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Jumat (12/12).

Ia menjelaskan kenaikan harga dipicu oleh kondisi cuaca yang menyebabkan pasokan cabai dari petani menurun.

Menurutnya, curah hujan tinggi membuat sebagian petani memilih beralih menanam komoditas yang lebih tahan cuaca, seperti cabai hijau, sehingga suplai cabai rawit merah dan cabai merah keriting berkurang.

"Distribusi menjadi terhambat karena cuaca hujan. Banyak petani yang beralih dari menanam cabai rawit merah ke komoditas lain yang lebih mudah dirawat," jelasnya.

Selain faktor cuaca, mekanisme pembelian dan skala belanja pedagang juga berpengaruh pada selisih harga antar pasar.

Pasar yang memiliki agen besar biasanya mendapatkan harga lebih stabil karena pembelian dilakukan secara grosir atau dalam jumlah bal, berbeda dengan pedagang kecil yang membeli dalam jumlah terbatas sehingga harga jatuh lebih mahal.

"Pedagang kecil biasanya membeli per orang dengan jumlah sedikit, sehingga biaya distribusi dan harga eceran menjadi lebih tinggi," tambah Eko.

Ia juga menegaskan harga cabai di tingkat agen besar, seperti di kawasan Cibitung, juga mengalami kenaikan seiring fluktuasi nasional sehingga memengaruhi harga di tingkat pengecer.

Disperindag Kota Bekasi memastikan akan terus melakukan pengawasan, pemantauan stok, dan koordinasi dengan pemasok untuk menjaga stabilitas harga pangan di tingkat konsumen.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire