Polisi perbaiki lokasi kejadian mobil MBG yang tabrak siswa di Jakut

Kepolisian memperbaiki kondisi lokasi kejadian mobil pengangkut makanan pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak siswa dan guru SDN 01 Kalibaru, Cilincing, pada Kamis (11/12) sebagai upaya untuk memastikan kondisi lingkungan belajar tetap nyaman.

“Kami bergerak cepat melakukan kerja bakti menghilangkan trauma para siswa akan kejadian naas tersebut,” kata Kapolsek Cilincing, AKP Bobi Subasri di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan, petugas membersihkan area sekolah serta mengecat ulang pagar yang sebelumnya rusak akibat kejadian penabrakan.

Dia mengatakan, langkah ini bukan hanya untuk memperbaiki fasilitas, tetapi juga membantu menghilangkan kesan menegangkan yang mungkin masih dirasakan siswa ketika melihat area tempat insiden tersebut.

Pihaknya berkomitmen mendampingi pihak sekolah selama masa pemulihan, termasuk memastikan proses belajar-mengajar dapat berjalan seperti biasa.

“Kami terus berkoordinasi dengan pihak sekolah agar murid dapat kembali beraktivitas seperti biasa dan tidak mengalami trauma,” kata lulusan Akademi Kepolisian tahun 2015 tersebut.

Ia menambahkan bahwa berbagai upaya dilakukan untuk menjaga kondisi psikologis siswa agar tetap sehat dan tidak terbebani oleh peristiwa yang telah terjadi.

“Dengan keterlibatan aktif Kepolisian dan pihak sekolah, proses pemulihan di SDN 01 Kalibaru diharapkan berjalan cepat sehingga para siswa dapat kembali belajar dengan tenang dan nyaman,” katanya.

Sebelumnya, SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, menerapkan Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan "trauma healing" bagi siswa dan guru setelah kejadian mobil Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merangsek masuk ke sekolah dan membuat puluhan orang cedera dan luka-luka pada Kamis (11/12)

“Kegiatan belajar-mengajar di SDN 01 Kalibaru sementara waktu dialihkan menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Utara, Heni di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, program pemulihan trauma (trauma healing) pun akan dilakukan bagi siswa maupun guru guna mengurangi rasa trauma psikologi usai insiden tersebut.

Ia mengatakan, dalam PJJ tersebut para siswa belajar dari rumah. Sedangkan guru yang tidak mengalami trauma psikologi tetap datang ke sekolah.

Program "trauma healing" akan diberikan kepada siswa dan guru untuk mengurangi trauma aku insiden tersebut.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Utara dan akan menugaskan tim "trauma healing". "Begitu pun dari Polres Metro Jakarta Utara yang juga akan memberikan program," katanya.