Dinilai bermasalah, pemenang tender jalan senilai Rp21,5 miliar di Boyolali beri klarifikasi
PT Pollung Karya Abadi (PKA) kontraktor asal Medan, Sumatera Utara, pemenang tender proyek pemeliharaan berkala Jalan Pandaran Boyolali Jawa Tengah senilai lebih dari Rp21,milyar buka suara berkaitan isu yang menimpanya dan beredar di sosial media.

Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.
Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.
PT Pollung Karya Abadi (PKA) kontraktor asal Medan, Sumatera Utara, pemenang tender proyek pemeliharaan berkala Jalan Pandaran Boyolali Jawa Tengah senilai lebih dari Rp21,milyar buka suara berkaitan isu yang menimpanya dan beredar di sosial media.
Boyke Gultom pihak PT PKA menjelaskan, kejadian tersebut adalah isu pada 2016 lalu. Namun demikian kasus tersebut sudah selesai secara hukum. Sedangkan direktur yang sebelumnya terlibat sudah dikeluarkan dari PT PKA.
“Dulu ada pekerjaan di daerah Binjai Sumatera Utara, nilai kontrak sekitar Rp2 miliar, namun yang bersangkutan mengajukan kredit sekitar Rp1,5 miliar. jadi ada hal-hal yang tak sesuai dengan kaidah-kaidah hukum yang berlaku. Namun masalah tersebut semua sudah diselesaikan hukum,” kata Gultom seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Jumat (12/9) di Boyolali.
Lebih lanjut Gultom mengatakan, pihaknya sengaja melaporkan kasus tersebut, agar direktur yang bersangkutan bertanggung jawab dan dicopot dari jabatannya.
“Jadi waktu itu kita selesaikan, yang bersangkutan dicopot. Jadi direktur saat ini Pak Henry beliaunya belum bisa hadir, mewakilkan saya,” ujar dia.
Lanjut Boyke, setelah memenangkan lelang pemeliharaan Jalan Pandanaran Boyolali senilai sekitar Rp22 miliar, PT Pollung akan membuat cabang sementara di Boyolali selama pengerjaan pemeliharaan.
“Nanti kami akan berkantor membuka cabang di Boyolali, nanti akan buat sementara kantor di Boyolali,” tegasnya.
Dalam hal ini, pihaknya akan berkomitmen terkait pengerjaan proyek pemeliharaan berkala Jalan Pandaran Boyolali tersebut, rencananya, pengerjaan akan dilakukan hingga akhir bulan Desember.
“Jadi semua untuk tenaga ahli, untuk tim operasional akan standby di Boyolali sampai pekerjaan ini selesai,” kata Gultom.
Ia juga menjelaskan, proyek tersebut juga akan mendapat pendampingan dari untuk spesifikasi dan pelaksanaan. Dimana, PT Pollung sendiri memenangkan lelang di angka Rp21,5 miliar dari nilai Rp22 miliar.
“Kami akan berkomitmen penuh untuk menyelesaikan ini tepat mutu, tepat waktu, tepat harga juga sehingga bisa dinikmati, bisa dipergunakan oleh masyarakat Boyolali secara umum,” lanjutnya.
Ia menambahkan, pemeliharaan jalan Pandanaran meliputi pengaspalan, perbaikan seluruh saluran, perbaikan pedestrian, serta terowongan pejalan kaki dari parkiran taman hutan kota menuju patung kuda simpang lima.
“Pemeliharaan itu mulai dari perbaikan, pengaspalan, dan lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Boyolali, Yulius Bagus Triyanto menjelaskan, pihaknya sudah melakukan klarifikasi terkait penujukan pemenang lelang.
Untuk penunjukkan pemenang lelang, Yulius mengaku dipilih oleh ULP (Unit Layanan Pengadaan), DPU PR hanya menyiapkan anggaran.
Terkait kekhawatiran yang muncul di masyarakat, Yulius menjelaskan proyek tersebut merupakan proyek strategis daerah.
“Kalau di boyolali kalau tidak salah itu ada sekitar 8-10 , nanti juga ada pendampingan dari polres dan juga pendampingan dari kejaksaan,” katanya.
Dalam hal ini, DPU PR juga akan melakukan antisipasi dengan melakukan pendampingan dari awal hingga selesai.
“Kami berharap pengerjaan bisa selesai tepat waktu dan bisa sesuai dengan tujuan awal pembangunan,” pungkasnya.