Top
Begin typing your search above and press return to search.

Normalisasi Sungai Wulan, warga Dukuh Karangturi Setrokalangan, Kudus "Bedhol Makam"

Proyek normalisasi Sungai Wulan merupakan program pemerintah untuk mengurangi banjir di Kabupaten Demak, Kudus, dan Jepara Provinsi Jawa Tengah dengan memperlebar, meninggikan tanggul, serta mengeruk sedimentasi sungai sepanjang 30 km.

Normalisasi Sungai Wulan, warga Dukuh Karangturi Setrokalangan, Kudus Bedhol Makam
X

Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

Proyek normalisasi Sungai Wulan merupakan program pemerintah untuk mengurangi banjir di Kabupaten Demak, Kudus, dan Jepara Provinsi Jawa Tengah dengan memperlebar, meninggikan tanggul, serta mengeruk sedimentasi sungai sepanjang 30 km. Dimana, proyek ini ditargetkan penyelesaian hingga bulan Agustus 2026 dengan anggaran sebesar Rp1,2 triliun. Tujuan dari proyek ini yaitu meningkatkan kapasitas sungai dari 770 m³/detik menjadi 1.300 m³/detik.

Proyek ini ditangani tiga vendor utama PT HK-KSO, PT ADI KARYA-KSO, dan PT BRANTAS-KSO. Mereka bekerja sama dalam pengerjaan proyek ini yang terbagi menjadi beberapa rayon dengan area pekerjaan masing-masing.Untuk area Kudus ditangani oleh PT BRANTAS KSO

Terdapat sejumlah desa dikecamatan Jati dan Kecamatan Kaliwungu kabupaten Kudus yang dilalui proyek ini. Salah satunya yakni Desa Setrokalangan Kecamatan Kaliwungu, ada dua perdukuhan yang berbatasan dengan tanggul sungai, Dukuh Setro dan Karangturi. Pengerjaan proyek ini mengalami sedikit kendala karena adanya area pemakaman umum milik warga Dukuh Karangturi yang berlokasi dipinggir tanggul. Keberadaan makam ini sangat penting bagi warga setempat, sebab kalau mau memaķamkan ke dukuh lainnya cukup jauh. Adanya proyek nasional ini membuat warga resah yang akhirnya bersepakat memindahkan makam ketempat lain.

Kaur Kesra Desa Setrokalangan, Sentiko mengatakan dahulu saat proyek normalisasi baru disosialisasikan ada beberapa kesepakatan dengan desa-desa yang dilintasi. Intinya tidak akan membongkar punden atau makam yang berada di kawasan tanggul, sehingga warga merasa lega. Apalagi makam umum warga Dukuh Karangturi berada dipinggir tanggul.

Namun, seiring berjalannya proyek tersebut mengalami kendala karena ternyata pengerukan tanah dan penguatan tanggul mengenai pemakaman. "Kami akhirnya mengelar musyawarah untuk memindahkan area pemakaman kepinggir desa agar lebih aman dan juga proyek nasional tersebut bisa berjalan dengan baik", ujarnya, Senin (29/9).

Ia mengatakan hasil musyawarah, warga yang mempunyai keluarga yang dimakamkan di Pemakaman pinggir tanggul bersedia untuk memindahkan kerangka jenazah keluarga mereka. "Kami telah sepakat setiap satu kerangka dikenai biaya Rp. 300 ribu, atau untuk "upokoro" mulai dari membongkar makam sampai menganti kain kafan dan menguburkan kembali. Jadi kami akan memindahkan satu persatu", imbuh Sentiko.

Proses pemindahan makam, menurut Sentiko akan dilaksanakan mulai tanggal 31 oktober atau 9 jumadil ula secara bertahap. Sebab, di pemakaman itu ada ratusan jenazah. Pemakaman itu sendiri sudah ada secara turun temurun.

Salah satu warga Desa Setrokalangan, Mukhtar yang juga orang tuanya asli dari Dukuh Karangturi mengatakan keberadaan makam warga Dukuh Karangturi sudah ada sejak jaman Belanda. Desa Setrokalangan itu merupakan rawa-rawa, warga rata-rata berprofesi sebagai petani dan nelayan.


Ia mengisahkan dulunya aliran sungai Wulan itu tidak selebar sekarang jadi area pemakaman itu jauh dari sungai. Namun, saat penjajahan Belanda, Sungai Wulan dilebarkan hingga membelah kabupaten Kudus dan Demak cukup luas sampai ke Jepara. "Makanya pemakaman itu berada dipinggir tanggul dengan jalan yang sulit dilalui karena berlumpur. Jadi kalau dipindahkan ya wajar dengan kondisi sekarang ketempat yang lebih dekat dengan pemukiman", katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Selasa (30/9).

Sementara itu, rencana pemindahan makam (bedhol makam) saat ini masih terus dikoordinasikan dengan pihak terkait.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire