Top
Begin typing your search above and press return to search.

2 siswa SRMA Sembilan Jakarta ikuti latihan tinju, siap tanding se-Jakarta

2 siswa SRMA Sembilan Jakarta ikuti latihan tinju, siap tanding se-Jakarta
X

Dua pelajar Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) Sembilan Jakarta mengikuti latihan tinju secara rutin sebagai upaya meningkatkan fisik, mental, serta meraih prestasi di bidang olahraga.

Kedua pelajar tersebut, Faisal Fatir (16) dan rekannya yang berusia 15 tahun, saat ini aktif mengikuti latihan tinju yang dilaksanakan di Kampus WNJ sebanyak tiga kali dalam sepekan, yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat.

Faisal mengatakan ketertarikannya pada olahraga tinju berawal dari ajakan guru olahraga di sekolah. Meski awalnya merasa takut karena tinju termasuk olahraga berisiko, ia akhirnya memberanikan diri untuk mencoba.

“Awalnya takut karena tinju berisiko, tapi lama-lama mental jadi lebih kuat dan percaya diri,” ujar Faisal.

Latihan yang dijalani meliputi pemanasan, latihan teknik dasar seperti jab, hingga sparring antar pelajar untuk melatih mental dan fisik. Menurut Faisal, bagian yang paling ia sukai adalah sparring karena memberikan pengalaman bertanding secara langsung.

Selain latihan teknik, para atlet pelajar juga menjaga pola makan dan istirahat sebagai bagian dari persiapan. Sebelum latihan, mereka biasanya mengonsumsi makanan berprotein seperti dada ayam untuk menjaga stamina.

Keduanya dijadwalkan akan mengikuti pertandingan tinju antarpelajar se-Jakarta pada 21 mendatang. Untuk menghadapi ajang tersebut, mereka mengaku fokus berlatih dengan sungguh-sungguh serta menjaga kedisiplinan.

“Persiapannya latihan serius, jaga pola tidur, dan makan yang sehat supaya fisik tetap kuat,” kata Faisal.

Dukungan terhadap aktivitas olahraga ini juga datang dari pihak sekolah dan orang tua. Guru olahraga disebut berperan aktif dalam menjaring minat siswa untuk mengikuti tinju, sementara orang tua memberikan izin meski menyadari risiko cedera.

Faisal mengaku terinspirasi oleh petinju legendaris dunia Muhammad Ali karena kelincahan dan kekuatan pukulannya, sementara rekannya mengidolakan Mike Tyson.

Melalui olahraga tinju, kedua pelajar berharap dapat meraih prestasi sekaligus membentuk mental yang lebih kuat dan disiplin untuk masa depan.

Sementara itu, Sekolah Rakyat Menengah Atas 9 Jakarta Timur memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan bakat dan minat olahraga peserta didik dengan menyediakan fasilitas lengkap serta memfasilitasi pelatihan di luar sekolah, termasuk bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan atlet DKI Jakarta.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SRMA 9 Jakarta Timur, Wiji Kurniawati, mengatakan sekolah secara aktif mengidentifikasi potensi siswa melalui pendekatan personal dan pemetaan bakat yang disebut DNA Talent, serta pengamatan langsung dari guru olahraga.

“Untuk bakat dan minat siswa yang tidak memungkinkan dilatih di sekolah karena keterbatasan fasilitas atau pelatih, kami ikutkan pelatihan di luar. Seperti tinju, tagball, dan rugby, itu semua kami fasilitasi,” kata Wiji saat ditemui di Jakarta, Sabtu (13/12/2025).

Ia menjelaskan, latihan tinju dilaksanakan tiga kali seminggu di UNJ, sementara tagball dua kali seminggu dan rugby dua kali seminggu bersama atlet DKI Jakarta. Seluruh kebutuhan transportasi siswa ditanggung sekolah melalui mobil dinas maupun layanan transportasi daring jika jadwal latihan bertumpuk.

Selain itu, SRMA 9 Jakarta Timur juga menyediakan fasilitas olahraga di lingkungan sekolah, seperti peralatan tinju, rugby, futsal, handball, dan softball. Fasilitas asrama dan pembelajaran pun dinyatakan lengkap, mulai dari tempat tidur, lemari, ruang kelas, laboratorium, hingga perangkat teknologi.

“Untuk pembelajaran, kami punya 49 laptop, jadi satu siswa memegang satu laptop. Satu kelas juga difasilitasi satu smartphone,” ujarnya.

Saat ini, SRMA 9 Jakarta Timur memiliki 49 siswa yang terdiri atas 29 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Dalam mendukung prestasi olahraga, sekolah juga menyiapkan perlengkapan latihan seperti sarung tinju, samsak, sepatu rugby, hingga jersi yang seluruhnya dibiayai sekolah.

Menurut Wiji, dukungan tidak hanya diberikan dalam bentuk fasilitas dan pelatihan, tetapi juga nutrisi. Di luar jadwal makan utama dan makanan ringan, pihak sekolah dan guru kerap menambah asupan gizi bagi siswa yang mengikuti pelatihan olahraga.

“Kami belikan telur, dada ayam, dan kami masak bersama untuk anak-anak yang latihan di luar. Kalau kami lihat anaknya punya semangat dan komitmen, kami tidak sayang untuk mendukung mereka,” katanya.

Ia mengungkapkan, salah satu momen yang membesankan adalah ketika siswa yang baru kurang dari satu bulan mengikuti latihan tinju sudah berani melakukan sparing dan menunjukkan keseriusan tinggi, termasuk menjaga kedisiplinan di asrama.

“Artinya, anak-anak ini kalau diberi penguatan dan arahan, mereka punya kemauan yang kuat dari dalam diri,” ujar Wiji.

Lebih lanjut, sekolah juga membuka peluang pengembangan bakat baru, seperti rencana mengikutkan siswa ke klub renang dan panjat tebing pada tahun depan, setelah melihat potensi alami siswa dalam aktivitas tersebut.

Melalui berbagai program ini, pihak sekolah berharap bakat dan minat siswa dapat berkembang optimal dan menjadi jalan bagi masa depan yang lebih baik, termasuk peluang meraih prestasi hingga melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui jalur prestasi.

“Harapan kami, potensi yang mereka miliki bisa benar-benar muncul dan membawa mereka ke kehidupan yang lebih baik,” pungkas Wiji.

Penulis: Hutomo Budi/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire