Top
Begin typing your search above and press return to search.

Kehilangan orang tua, Afghan bisa lanjut belajar berkat Sekolah Rakyat

Walau langkah Afghan Jasca (15) sempat terhenti, semangatnya untuk belajar tidak surut setelah dirinya dapat kembali melanjutkan pendidikan dan jalan meraih cita-citanya di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 9 Kota Bandung.

Kehilangan orang tua, Afghan bisa lanjut belajar berkat Sekolah Rakyat
X

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Walau langkah Afghan Jasca (15) sempat terhenti, semangatnya untuk belajar tidak surut setelah dirinya dapat kembali melanjutkan pendidikan dan jalan meraih cita-citanya di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 9 Kota Bandung.

Bukan cita-cita yang menggambarkan profesi, Afghan mempunyai impian yang tulus di masa depannya kelak. Ia ingin membalas kebaikan orang yang telah mengurusnya sejak kecil. Bukan orang tua, melainkan ketulusan tetangga berhati besar yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.

“Ingin bilang terima kasih, ingin jadi pengusaha sukses biar bisa balas jasa ibu (panggilan kepada yang mengurus Afghan sejak kecil),” kata Afghan dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Sejak kecil Afghan kehilangan peran dari orang tua. Menurut penuturannya, Afghan sebenarnya memiliki kakak dan dua adik, namun ia tidak pernah ingat wajah kakak bahkan ayahnya.

Tidak ada peran orang tua, Afghan mendapat uluran kasih dari tetangganya yang ia panggil ibu. Bahkan ibu beberapa kali menghubungi Afghan untuk menanyakan kabarnya di sekolah.

Afghan terbiasa hidup dengan keterbatasan. Ia bahkan sempat putus sekolah selama dua tahun karena terhambat biaya. Menurut dia, jika tidak ada Sekolah Rakyat mungkin ia tidak bisa melanjutkan kembali pendidikannya yang sempat tertunda.

“Diajak oleh pendamping PKH, bu Sri namanya, dan saya mau untuk sekolah lagi,” tuturnya.

Afghan juga menceritakan kesehariannya selama di Sekolah Rakyat dalam tiga bulan ini. Awalnya ia sempat kesulitan untuk bangun pagi, namun saat ini ia sangat senang berada di Sekolah Rakyat.

“Senang di sini, makan juga setiap hari, dulu makan tidak nentu, bahkan pernah sama sekali tidak makan,” ujarnya.

Remaja berusia 15 tahun ini juga menceritakan bahwa ia mengikuti kegiatan ekstrakurikuler boxing yang ada di sekolah.

Hadirnya Sekolah Rakyat membawa Afghan kembali menemukan semangatnya untuk meraih masa depan. Ia juga lebih memiliki tujuan. Ia bangun pagi, shalat berjamaah, belajar, dan menyalurkan minat bakatnya.

Bagi Afghan, Sekolah Rakyat bukan hanya tempat untuk meraih pendidikan namun menjadi tempat pulang dan penuh dengan kasih sayang.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire