Mendikdasmen hadiri Seminar TELCECON Deep Learning di Universitas Muria Kudus
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK) kembali menggelar Seminar Nasional Teaching, Linguistics, Culture and Education Conference (TELCECON) ke-5, Selasa (7/10/2025), bertempat di Auditorium Universitas Muria Kudus.

Sumber foto: Sutini/elshinta.com.
Sumber foto: Sutini/elshinta.com.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK) kembali menggelar Seminar Nasional Teaching, Linguistics, Culture and Education Conference (TELCECON) ke-5, Selasa (7/10/2025), bertempat di Auditorium Universitas Muria Kudus. Mengusung tema “Masa Depan Pendidikan: Implementasi Deep Learning dalam Pembelajaran”, kegiatan ini menjadi ajang akademik bagi para pendidik, peneliti, mahasiswa, dan praktisi pendidikan untuk membahas transformasi pembelajaran di era digital.
Rektor UMK, Prof. Darsono, menyampaikan, penyelenggaraan TELCECON #5 merupakan komitmen fakultas untuk terus menghadirkan forum ilmiah yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pendidikan masa kini.
“Deep Learning bukan hanya teknologi, tetapi juga pendekatan berpikir baru dalam pembelajaran. Guru dan calon guru harus mampu memanfaatkannya untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan adaptif,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Selasa (7/10).
Kegiatan ini juga menampilkan berbagai narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi yang membahas implementasi Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning dalam dunia pendidikan, khususnya dalam konteks pembelajaran bahasa, literasi digital, dan inovasi pedagogi. Selain seminar utama, peserta juga berkesempatan mempresentasikan hasil penelitian dalam sesi paralel, yang mencakup bidang teaching, linguistics, culture, dan education technology.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti sebagai narasumber menyoroti pentingnya penerapan deep learning dalam sistem pendidikan nasional.
“Pendidikan masa depan menuntut lebih dari sekadar transfer pengetahuan. Deep learning menekankan pada pemahaman mendalam, kemampuan berpikir kritis, dan kreativitas peserta didik. Inilah arah baru pendidikan Indonesia yang harus kita dorong bersama,” tutur Prof. Abdul Mu’ti.
“Saya mengapresiasi langkah UMK melalui TELCECON yang menjadi ruang bagi para pendidik untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi pembelajaran,” tambahnya.