Pelajar dan guru SMK Muhammadiyah 03 Nogosari gelar doa bersama untuk korban bencana Sumatera
Seluruh pelajar dan guru SMK Muhammadiyah 03 Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah berkumpul di halaman sekolah, Kamis (11/12/2025). Mereka melakukan salat ghaib dan doa bersama untuk para korban bencana alam yang melanda Sumatera. Kegiatan ini dipimpin salah satu siswa berprestasi, sebagai wujud kepedulian dan empati terhadap saudara-saudara yang tengah menghadapi musibah.

Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.
Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.
Seluruh pelajar dan guru SMK Muhammadiyah 03 Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah berkumpul di halaman sekolah, Kamis (11/12/2025). Mereka melakukan salat ghaib dan doa bersama untuk para korban bencana alam yang melanda Sumatera. Kegiatan ini dipimpin salah satu siswa berprestasi, sebagai wujud kepedulian dan empati terhadap saudara-saudara yang tengah menghadapi musibah.
Kepala Sekolah SMK Muhamadiyah 03 Nogosari Boyolali, Hidayati Rina Setiawati mengatakan, kegiatan ini adalah bentuk bantuan terbaik yang bisa diberikan saat ini. Diharapkan korban terdampak bencana diberi kekuatan, kesabaran, dan semangat untuk bangkit kembali. Ia juga menyampaikan dalam acara ini juga dilakukan penggalangan dana atau donasi sebagai bentuk nyata kepedulian sekolah.
Rina menjelaskan, kegiatan ini menjadi pelajaran penting bagi siswa untuk menumbuhkan empati, rasa saling menolong, dan kepedulian terhadap sesama.
“Kami ingin anak-anak belajar merasakan apa yang dialami orang lain, sehingga jiwa gotong-royong dan kepedulian tumbuh alami,” ujar Hidayati seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Jumat (12/12).
Kegiatan ini juga menjadi pengingat bahwa hidup bersifat sementara dan musibah selalu mengandung hikmah. Bagi mereka yang sehat dan selamat, ini menjadi motivasi untuk meningkatkan iman, menjaga lingkungan dan menghargai setiap detik kehidupan.
Dengan doa dan kepedulian, SMK Muhammadiyah 03 Nogosari berharap menanamkan nilai kemanusiaan dan solidaritas, agar generasi muda tidak hanya cerdas, tapi juga berhati peduli.
Sementara itu salah satu siswa Muhammad Usman mengaku senang dengan kegiatan ini dan menjadi pembelajaran yang sangat bagus bagi siswa.
“jadi kita tunjukan bahwa kita juga manusia dan bias merasakan betapa susahnya saudara kita yang baru terkena bencana seperti yang ada di Aceh dan Sumatera,” ujarnya.
Selain do'a bersama, para pelajar juga mendapatkan pendidikan karakter melalui seminar. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran siswa untuk menjunjung tinggi adab, moral dan berprinsip. Hal ini agar tak terombang ambing dengan gempuran di era digital, seperti pergaulan bebas dan narkoba.
"Dengan seminar ini, kami berharap anak anak mampu mengelola dirinya, mampu mandiri dan tak berpengaruh hal hal negatif. Sehingga mampu dalam kancah pertarungan global dan berprestasi." pungkasnya.




