Perkaya bahasa Mandarin Du Xiu Shu Fang Reading Center hadir di UM
Di salah satu ruangannya tertulis tulisan Cina “Hanzi“ bertuliskan Du Xiu Shu Fang Reading Center nampak tertulis rapi, selain sejumlah aksesoris bertuliskan Hanzinkuga berderet sejumlah buku bertuliskan Cina.

Sumber foto: AH Sugiharto/elshinta.com
Sumber foto: AH Sugiharto/elshinta.com
Ada yang lain di Perpustakaan Universitas Negeri Malang atau UM. Di salah satu ruangannya tertulis tulisan Cina “Hanzi“ bertuliskan Du Xiu Shu Fang Reading Center nampak tertulis rapi, selain sejumlah aksesoris bertuliskan Hanzinkuga berderet sejumlah buku bertuliskan Cina.
“Ini merupakan kerjasama pusat bahasa Mandarin dan ini nerupakabkerja sama dengan Guangxi Normal University (GXNU), Cina yang memiliki Guangxi Normal Press dimana hanya punya toko buku namanya Du Xiu Shu Fang dimana memiliki 21 toko di Cina , tiga diuar salah satunya di UM ,” kata Sari Karmima, Direktur Kerjasama Internasional dan Dirut Pusat Mandarin seperti dilaporkan Kontributor Elshinta AH Sugiharto, Rabu (31/12).
Dijelaskan Sari, kehadiran Du Xiu Shu Fang di perpustakaan UM ini diharapkan akan bermanfaat bagi pengembangan antara kedua negara.
“Karena tidak hanya literasi, namun budaya dan politik serta Industri baik bagi alumni UM sendiri maupun dari luar dimana kita dapat bantuan baik berupa 800 judul buku dan setiap bulan akan ada kegiatan budaya dimana akan bekerjasama dengan pusat bahasa Mandarin dan Perpustakaan,” Jelasnya.
Tentu saja ini sangat penting guna pengembangan SDM mahasiswa yang dapat beasiswa untuk melanjutkan study disana dan nantinya akan dikembangkan tidak hanya pertukaran mahasiswa namun juga dosen.
“Kita juga mendapat lima dosen ahli dari Guangxi Normal University yang dijadwalkan mengisi kuliah tamu di UM," tandasnya.
Sementara itu Rektor Universitas negri Malang, Prof. Hariyono mengapresiasi upaya kerjasama antara Perpustakaan dengan Guangxi Normal University (GXNU).
“Ini merupakan langkah maju dan upaya untuk UM memasuki World University dan pihaknya akan terus mendorong berbagai kerjasama tidak hanya bahasa Mandarin saja namun juga berbagai disiplin keilmuan yang ada di UM,” ujarnya.
Karena itulah pihaknya berharap dengan kehadiran Guangxi Normal University dapat menjadi pusat atau wadah guna memperkaya literasi Tiongkok untuk civitas akademika UM yang tengah bergerak cepat melakukan kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi diluar negeri.




