Polres Kudus ajak generasi muda cintai kuliner Nusantara lewat MBG
Polres Kudus menunjukkan kepeduliannya terhadap tumbuh kembang generasi muda melalui inovasi sosial. Kali ini melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Polres Kudus menghadirkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak sekadar mengenyangkan, tapi juga menjadi sarana edukasi mengenal kekayaan kuliner Nusantara.

Sumber foto: Sutini/elshinta.com.
Sumber foto: Sutini/elshinta.com.
Polres Kudus menunjukkan kepeduliannya terhadap tumbuh kembang generasi muda melalui inovasi sosial. Kali ini melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Polres Kudus menghadirkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak sekadar mengenyangkan, tapi juga menjadi sarana edukasi mengenal kekayaan kuliner Nusantara.
Keberadaan SPPG yang berlokasi di Desa Rendeng, Kecamatan Kota kabupaten Kudus ini telah beroperasi selama dua pekan terakhir. Setiap harinya, tak kurang dari 1.957 porsi dibagikan kepada siswa-siswi dari 10 sekolah di wilayah Kudus, mulai dari tingkat TK, SD hingga SMP.
Menariknya, setiap pekan SPPG Polres Kudus menyajikan menu kuliner khas daerah Nusantara. Kali ini, menu yang dipilih adalah Soto Kudus atau Soto Kerbau kuliner legendaris yang sarat akan nilai filosofi dan sejarah toleransi dari Sunan Kudus.
Kepala SPPG Polres Kudus, M. Rafi’ Projo Al Jito, menjelaskan bahwa menu nusantara sengaja dihadirkan agar anak-anak tak hanya mendapatkan asupan gizi, tetapi juga pengetahuan tentang kekayaan cita rasa.
“Setiap minggu kita tampilkan menu khas daerah di Indonesia. Setelah Soto Kudus, nanti akan ada Nasi Gandul khas Pati, Ayam Betutu dari Bali, dan berbagai menu lainnya. Tujuannya agar anak-anak tahu bahwa Indonesia itu kaya akan kuliner dan budaya,” ujar Projo, Senin (3/11).
Selain nikmat di lidah, menu Soto Kudus juga memiliki kandungan gizi yang tinggi. Daging kerbau yang menjadi bahan utama mengandung protein yang baik untuk pertumbuhan anak-anak.
“Kandungan protein dalam daging kerbau cukup tinggi, jadi selain enak juga menyehatkan. Kami ingin anak-anak bisa makan bergizi tanpa khawatir,” imbuhnya.
Ditambahkan, SPPG Rendeng juga memastikan seluruh proses penyajian berjalan aman dan higienis. Mulai dari pemeriksaan bahan baku, proses pengolahan, hingga pendistribusian selalu diawasi ketat oleh tim kesehatan dan relawan yang dibekali APD lengkap.
“Kita pastikan semua bahan dalam kondisi baik. Setiap tahap kita lakukan pengecekan untuk mencegah adanya gangguan kesehatan atau keracunan makanan,” jelasnya.
Program MBG ini pun mendapat sambutan hangat dari para siswa. Salah satunya, Diana, siswi SD Rendeng, yang mengaku senang bisa menikmati soto khas Kudus pada menu MBG.
Senada, Septi, siswa lain penerima manfaat program MBG, merasa terbantu dengan adanya MBG ini.
“Sudah lima kali saya dapat makan gratis. Rasanya enak, dan lumayan bisa hemat uang saku,” ucapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Senin (3/11).




