PW IGRA Sumut kembangkan 49 perangkat ajar RA berbasis Kurikulum Cinta
Tim Pengembang Kurikulum Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara bersama Pengurus Wilayah Ikatan Guru Raudhatul Athfal (PW IGRA) Sumatera Utara berhasil menyusun dan meluncurkan 49 perangkat ajar berbasis Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)

Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.
Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.
Tim Pengembang Kurikulum Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara bersama Pengurus Wilayah Ikatan Guru Raudhatul Athfal (PW IGRA) Sumatera Utara berhasil menyusun dan meluncurkan 49 perangkat ajar berbasis Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), sebagai tindak lanjut dari regulasi terbaru Kementerian Agama Republik Indonesia yang tertuang dalam SK Dirjen Pendis Nomor 6077 Tahun2025, Kamis (9/10/2025)
Karya inovatif ini diberi nama “Si-49”, yang terdiri dari 49 buku pembelajaran tematik, serta dilengkapi dengan aplikasi rapor digital RA yang diberi nama “Si-Raudhah”. Pengembangan ini melibatkan para guru dan kepala RA Al-Ikhlas Konggo serta tim PW IGRA Sumatera Utara di bawah bimbingan Tim Kurikulum Kanwil Kemenag Sumut.
Ketua PW IGRA Sumatera Utara, Yayuk Rahmawati, M.Pd, menjelaskan bahwa pengembangan Si-49 ini merupakan turunan pertama di Indonesia dari KBC yang disusun berdasarkan semangat lima cinta, yaitu Cinta Allah dan Rasul, Cinta Ilmu, Cinta Diri dan Sesama, Cinta Lingkungan, serta Cinta Bangsa dan Tanah Air.
“Kami berupaya menghadirkan perangkat ajar yang langsung berpijak pada nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadis. Setiap tema dan topik diambil dari sumber-sumber tersebut, kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk ensiklopedia mini, buku dongeng islami, modul ajar, hingga video pembelajaran,” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Jumat (10/10).
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa pengembangan ini disertai asesmen komprehensif yang terintegrasi dengan rapor digital. Aplikasi Si-Raudhah dirancang untuk memudahkan guru dalam merekap hasil belajar anak, baik harian, mingguan, hingga semesteran secara otomatis.
“Harapan kami, seluruh RA di Sumatera Utara dapat memanfaatkan rapor digital ini sebagai bagian dari transformasi pembelajaran di era digital. Namun esensinya bukan sekadar digitalisasi, melainkan bagaimana anak-anak RA lebih mengenal Allah dan Rasul sejak dini,” tambahnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, H.Ahmad Qosbi, S.Ag,MM, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas inisiatif tersebut. Menurutnya, karya guru-guru RA di Sumut ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan anak usia dini di lingkungan Kemenag terus berinovasi dengan pendekatan yang berakar pada nilai-nilai keislaman.
“Kami sangat bangga dengan karya ini. Si-49 dan Si-Raudhah bukan hanya mendukung implementasi Kurikulum Berbasis Cinta, tetapi juga memperkuat semangat moderasi beragama melalui pendidikan karakter sejak usia dini,” ucap qosbi.
Rangkaian perangkat ajar ini juga mencakup 49 judul buku tematik islami, seperti Kisah Nabi Sulaiman AS dan Belalang Emas, Serangan Kutu yang Mengguncang Istana Firaun, Bubu dan Misi dari Allah, serta sejumlah ensiklopedia mini bertema makhluk ciptaan Allah yang disebut dalam Al-Qur’an.
PW IGRA Sumatera Utara berencana meluncurkan secara resmi “Si-49” dan aplikasi “Si-Raudhah” pada akhir tahun 2025 untuk digunakan oleh seluruh RA di 34 kabupaten/kota se-Sumatera Utara.
“Target kami, pada tahun2026 seluruh anak RA di Sumatera Utara sudah menggunakan rapor
digital berbasis asesmen tematik ini,” pungkas yayuk
Dengan hadirnya inovasi ini, diharapkan pembelajaran RA semakin adaptif, menyenangkan, dan berorientasi pada nilai-nilai spiritual, serta menjadi model bagi RA di provinsi lain di Indonesia.