Sekolah Rakyat Terintegrasi 9 Banjarbaru jadi jalan Saifudin lanjutkan pendidikan

Saifudin, siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi 9 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Saifudin, siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi 9 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Saifudin, siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 9 Banjarbaru, kembali melanjutkan pendidikannya setelah sempat putus sekolah selama satu tahun akibat keterbatasan ekonomi keluarga. Ia kini menjadi salah satu dari 75 siswa jenjang menengah atas yang menempuh pendidikan di sekolah tersebut.
“Terima kasih Pak Prabowo sudah mendirikan Sekolah Rakyat. Sekarang saya bisa melanjutkan sekolah setelah tertunda selama satu tahun. Dan saya juga berterimakasih karena sudah diberikan fasilitas yang lengkap,” ujar Saifudin saat ditemui beberapa waktu lalu.
SRT 9 Banjarbaru mulai beroperasi sejak 14 Juli 2025 dan menampung siswa dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan. Di sekolah ini, Saifudin mendapatkan fasilitas asrama, perlengkapan sekolah, serta kebutuhan dasar yang menunjang proses belajar.
Anak kedua dari tiga bersaudara itu sebelumnya harus berhenti sekolah setelah lulus SMP. Ayahnya, Mansyah (45), bekerja sebagai kuli bangunan, sementara ibunya, Laila (43), menjadi pembantu rumah tangga. Kondisi ekonomi keluarga membuat Saifudin mengisi hari-harinya dengan bekerja serabutan untuk membantu orang tua.
“Cita-cita saya pengen jadi tentara. Alasannya, karena ingin membela bangsa dan negeri,” kata Saifudin.
Keluarga Saifudin tinggal di rumah semi permanen di tepian Sungai Kuin, Banjarmasin, dengan kondisi hunian dan sanitasi yang terbatas. Air sungai digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari mandi hingga mencuci.
Kehadiran Sekolah Rakyat menjadi jalan bagi Saifudin untuk kembali menimba ilmu. Dengan dukungan orang tua dan fasilitas yang tersedia, ia bertekad belajar lebih baik dan mengejar cita-citanya demi masa depan keluarga.
Penulis: Rizki Rian Saputra/Ter




