Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden
Siswa penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Tengah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dengan cara unik, yakni melalui secarik kertas berisi pesan dan permintaan menu makanan yang mereka sukai.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Siswa penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Tengah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dengan cara unik, yakni melalui secarik kertas berisi pesan dan permintaan menu makanan yang mereka sukai.
Sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, pesan dan permintaan itu ditulis di sobekan kertas buku lalu diselipkan ke dalam wadah makan (ompreng) setelah siswa selesai menyantap makanan dari dapur Satuan Produksi Pangan Gizi (SPPG) Polda Jawa Tengah.
Pesan yang ditulis siswa beragam, mulai dari ucapan terima kasih hingga permintaan menu makanan kesukaan.
Di SD Madegondo 1 Grogol, Kabupaten Sukoharjo, misalnya, seorang siswa menulis pesan berbunyi, “Semoga MBG sehat selalu. Terima kasih Pak Prabowo”.
Ada pula yang menulis, “Makasih Pak, nasinya enak. Teman-temanku suka,” serta beberapa yang menyampaikan permintaan seperti “Request ayam geprek yang pedas plis,” atau “Aku mau susu cokelat, nasi goreng, bihun, dan ayam.”
Pesan serupa juga datang dari siswa di Banyumas dan Semarang. Selain mengucapkan terima kasih, mereka juga memberikan saran menu, mulai dari buah anggur, ayam goreng, hingga dimsum.
“Makanannya enak banget. Terima kasih,” tulis salah satu siswa di Semarang.
Menanggapi hal itu, pengelola SPPG Polda Jateng berencana menyiapkan kotak khusus untuk menampung saran dan masukan dari siswa penerima manfaat.
Langkah tersebut diambil agar pesan siswa tidak lagi diselipkan ke dalam ompreng karena beberapa di antaranya rusak terkena sisa makanan.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sebelumnya mengapresiasi standar yang diterapkan SPPG di bawah naungan Polri dalam pelaksanaan program MBG.
“Mereka menerapkan standar yang baik dan melakukan rapid test sebelum makanan diedarkan. Ini bisa menjadi rujukan bagi SPPG lainnya,” kata dia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah meninjau langsung proses pengolahan dan pendistribusian makanan program MBG di Jawa Tengah.
Ia memastikan seluruh tahapan sesuai prosedur, mulai dari penerimaan bahan baku, penyimpanan, pencucian wadah dengan air panas, hingga uji gizi dan keamanan pangan.
Polda Jateng saat ini memiliki 100 SPPG, dengan 33 unit di antaranya telah beroperasi melayani anak-anak penerima manfaat. Jumlah tersebut menjadikan Polda Jateng sebagai satuan kerja Polri dengan SPPG terbanyak di Indonesia.







