SPPG Asei Besar Sentani Timur raih penghargaan dapur terbaik pertama se-Tanah Papua
Yayasan Teker Harapan Papua bersama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Asei Besar Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, meraih penghargaan sebagai dapur terbaik pertama se-Tanah Papua yang di Hotel Swiss Bel.

Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.
Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.
Yayasan Teker Harapan Papua bersama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Asei Besar Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, meraih penghargaan sebagai dapur terbaik pertama se-Tanah Papua yang di Hotel Swiss Bel.
Penghargaan ini diserahkan langsung Deputi Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional Mayjen TNI (Purn) Dadang Hendrayudha dalam ajang penilaian dapur gizi tingkat Papua yang melibatkan empat provinsi yaitu Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
Ketua Yayasan Teker Harapan Papua, Hesty Kere menyampaikan SPPG Asei Besar Sentani Timur juga ada berada di Timika, dan Merauke. Tiga dapur ini menjadi rujukan dari BGN sebagai dapur terbaik di Papua, dengan fasilitas yang dimiliki sesuai dengan yang diminta dari BGN.
“Kami bersyukur karena upaya menghadirkan dapur dengan fasilitas sesuai juknis BGN, sehingga kami dapat penghargaan. Dapur ini memang dibangun di kampung, tetapi fasilitasnya setara dengan standar nasional,”ujar Hesti Kere, kepada wartawan di Sentani Timur (12/11/2025).
Menurut Hesti, dapur SPPG ini sangat memberikan manfaat bagi masyarakat di kampung Asei Besar. Selain itu, semua tenaga kerjanya juga berasa dari masyarakat yang ada di kampung tersebut dan kampung sekitar yang ada di pulau-pulau Danau Sentani.
“Semua kami guna mendukung program pemerintah untuk peningkatan gizi anak-anak, ibu hamil dan masyarakat,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Rabu (12/11).
Hesty menjelaskan, keberadaan dapur SPPG) Asei Besar Sentani Timur tidak hanya menjadi produksi makanan bergizi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat sekitar dan menyerap tenaga kerja.
“Semua tenaga kerja kami di dapur ini adalah warga kampung, termasuk mama-mama dan anak-anak muda yang ada di kampung Hobong, Putali, dan Atamali. Bahkan, mereka rela untuk berangkat pukul 02.00 WIT dini hari menyeberang Danau Sentani dengan ketinting untuk bekerja di sini,” ucapnya.
Di tempat yang sama Kepala SPPG Asei Besar Sentani Timur, Sofyan Hasan menyampaikan, seluruh fasilitas dapur telah memenuhi standar teknis Badan Gizi Nasional mulai dari bangunan dapur, proses pembuatan makanan dan lainnya.
“Dari fasilitas peralatan, bangunan, hingga proses kerja, semuanya sesuai juknis BGN. Kami bangga karena relawan dan tenaga kerja di dapur itu semua orang asli Papua, didampingi oleh chef profesional bersertifikat, ”ungkap Hasan.
Ia mengatakan, penghargaan yang diraihnya itu menjadi suatu kebanggaan tersendiri, tetapi ada hal-hal yang kami haru tetap jaga agar bisa tetap bekerja sesuai dengan standar BGN. Dan penghargaan penilaian ini bisa menjadi contoh bagi dapur SPPG lainnya.
Sementara itu, Chef pendamping, Chef Ismanto menyebut, sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) ini bisa diraih karena dapur yang mereka kelolah telah menerapkan sistem keamanan pangan berstandar nasional.
“HACCP adalah sistem pengawasan mutu makanan dari tahap persiapan hingga penyajian. Kami melatih para relawan agar mampu menerapkan proses sterilisasi dan pengolahan yang benar sesuai standar,” tutur Chef Ismanto.
Penerimaan penghargaan ini, Yayasan Teker Harapan Papua berharap dapur gizi Asei Besar Sentani Timur dapat menjadi contoh bagi dapur-dapur gizi lainnya di Tanah Papua dalam meningkatkan pelayanan pangan bergizi dan memberdayakan masyarakat kampung secara berkelanjutan dalam menyiapkan makan bergizi gratis bagi ribuan masyarakat di Papua.




