Wamendiktisaintek: Seleksi siswa Sekolah Garuda dilakukan transparan
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyatakan proses penerimaan calon siswa Sekolah Garuda dilakukan secara transparan dan objektif untuk mencegah praktik titipan.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyatakan proses penerimaan calon siswa Sekolah Garuda dilakukan secara transparan dan objektif untuk mencegah praktik titipan.
Wamendiktisaintek Stella di Kantor Badan Komunikasi Pemerintah, Jakarta, Senin, memastikan seleksi hanya didasarkan pada tiga kriteria utama yakni prestasi akademik, latar belakang ekonomi, dan latar belakang geografi.
“Penerimaan itu hanya berdasarkan tiga hal, prestasi, latar belakang ekonomi, dan geografi,” ujar Stella Christie.
Untuk prestasi akademik, kata dia, penilaian difokuskan pada tiga mata pelajaran inti yakni Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, guna mengurangi ketimpangan kualitas guru antardaerah.
"Di dalam prestasi akademik, kita juga hanya melihat tiga subjek, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, untuk mengurangi ketimpangan bahwa tidak di setiap daerah punya guru fisika, guru kimia, di setiap daerah," kata Wamendiktisaintek Stella Christie.
Stella menekankan seluruh proses seleksi akan diumumkan secara terbuka agar publik dapat memantau dan memastikan keadilan.
“Sehingga, kembali lagi, obyektifitas, angka, sebisa, setransparan mungkin, dan kita akan umumkan untuk semua orang yakin di sekolah tersebut,” kata Wamendiktisaintek.
Sekolah Garuda terdiri atas Sekolah Garuda baru dan Sekolah Garuda transformasi. Untuk tahun ini Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) telah menyiapkan empat Sekolah Garuda baru yang ditargetkan rampung dan resmi beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027.
Keempatnya berlokasi di Provinsi NTT, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara.