Wapres Gibran minta santri-santri melek teknologi AI, belajar coding
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meminta santri-santri saat ini yang mondok di pesantren untuk juga melek dengan teknologi yang saat ini berkembang, termasuk di antaranya teknologi kecerdasan buatan (AI), juga mulai mempelajari coding.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meminta santri-santri saat ini yang mondok di pesantren untuk juga melek dengan teknologi yang saat ini berkembang, termasuk di antaranya teknologi kecerdasan buatan (AI), juga mulai mempelajari coding.
Gibran menjelaskan kemampuan memanfaatkan teknologi maju tersebut, termasuk meningkatkan literasi digital penting sehingga saat santri-santri itu lulus dari pesantren, mereka memiliki kompetensi dan memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
"Contoh konsentrasi tadi Pak Wakil Presiden adalah bagaimana pesantren ini melek digital, melek AI, dan paham tentang bagaimana coding. Nah, ini sangat sejalan dengan apa yang kami idam-idamkan bersama, kalau pesantren kita harus menjadi resource yang memang memiliki kekuatan yang juga bisa diserap oleh tenaga kerja," kata Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Ayo Mondok Zahrul Azhar membagikan isi pertemuannya dengan Wapres Gibran di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Kamis.
Wapres Gibran menerima kedatangan Zahrul beserta beberapa pengurus dari Gerakan Nasional Ayo Mondok, yang merupakan kampanye nasional hasil inisiatif dari Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI), lembaga yang bernaung di bawah Nahdlatul Ulama (NU). Gerakan itu pertama kali diluncurkan pada 1 Juni 2015.
Dalam pertemuan yang sama, Zahrul mengungkap Wapres Gibran turut menyoroti kondisi lebih dari 42.000 pesantren di berbagai daerah Indonesia belum memiliki fasilitas yang memadai. Gibran menilai situasi itu perlu menjadi perhatian, karena saat ini orang tua-orang tua dari kalangan usia millenial tidak hanya memperhatikan kualitas pendidikan dan pengajaran, tetapi juga kelayakan kondisi hidup di asrama.
"Kalau (orang tua, red.) millenial, pasti dia akan care bagaimana tempat tidurnya, bagaimana kamar mandinya, bagaimana dapur dan sebagainya, Maka mau gak mau kita juga harus siap untuk memperbaiki diri agar pesantren ini bisa dinikmati oleh semua kalangan," sambung Zahrul menyampaikan isi pertemuannya dengan Gibran.
Zahrul kemudian menyatakan Wapres Gibran, dalam pertemuan di Istana Wapres hari ini, juga mendukung acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pimpinan Pondok Pesantren se-Indonesia yang rencananya digelar pada bulan Oktober 2025. Rakornas tersebut, sebagaimana disampaikan oleh Zahrul, menjadi forum untuk membahas peningkatan kualitas pesantren baik dari sisi ilmu agama maupun penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.