Awal November, MUI dan DPR gelar `Asia Pacific Dialogue for Palestine`
Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) akan menggelar Asia Pacific Dialogue for Palestine di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 7–8 November 2025.

Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.
Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) akan menggelar Asia Pacific Dialogue for Palestine di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 7–8 November 2025.
Dialog bertema “Penguatan Aliansi untuk Bela Palestina” itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan Global Coalition for Al-Quds and Palestine (GCAP) di Istanbul, Turki, pada September 2025.
Ketua Komite Pengarah Panitia Asia Pacific Dialogue for Palestine, Sudarnoto Abdul Hakim, mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menindaklanjuti amanah pertemuan GCAP yang membahas berbagai agenda relevan terkait perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Pada Pleno 1 akan dibahas geopolitik Palestina dan solidaritas global, implikasi problem Palestina bagi kawasan Asia Pasifik, serta prospek perdamaian Palestina,” kata Sudarnoto di Jakarta, Kamis (30/10).
Ia menjelaskan, dialog juga akan berlangsung dalam format kelompok kerja (working group) yang membahas isu-isu teknis, mulai dari kondisi terkini Gaza dan Palestina, geopolitik kawasan, hingga peran negara-negara besar.
“Selain itu, akan dibahas potensi dukungan masyarakat di kawasan Asia Pasifik, solidaritas dan diplomasi antarnegara, serta agenda bersama Asia Pasifik untuk Palestina,” ujar Sudarnoto seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Kamis (30/10).
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI, itu menambahkan, hasil diskusi kelompok kerja diharapkan dapat merumuskan strategi kolektif menuju kemerdekaan Palestina serta memperkuat jejaring kerja sama antar-elemen masyarakat pro-Palestina di kawasan Asia Pasifik.
Sementara Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera menyampaikan bahwa DPR RI menyambut baik kerja sama tersebut sebagai bentuk dukungan nyata rakyat Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina.
“DPR RI merasa terhormat menjadi tuan rumah dialog ini, yang mencerminkan konsistensi dukungan rakyat Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina,” kata Mardani.
Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan menyebut kegiatan itu digelar sebagai respons atas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza.
Berdasarkan data PBB dan lembaga kemanusiaan internasional, lebih dari 60 ribu warga Gaza meninggal sejak Oktober 2023, separuhnya perempuan dan anak-anak, sementara sekitar 1,9 juta penduduk mengungsi akibat serangan Israel.
“Dialog ini bertujuan memperkuat solidaritas Asia Pasifik, merumuskan langkah nyata membela bangsa Palestina, dan mendorong penghentian genosida,” ujar Amirsyah.
Kegiatan tersebut akan dihadiri sekitar 70 peserta dari berbagai negara di kawasan Asia dan Pasifik, terdiri atas akademisi, tokoh agama, dan anggota parlemen.
Pembicara utama meliputi Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla, dan Ketua Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina Din Syamsuddin.
Kegiatan direncanakan dibuka oleh unsur pimpinan DPR RI, dengan sambutan Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dan Pimpinan GCAP, di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan.




