Komisi VI DPR dukung integrasi tiga subholding Pertamina
Komisi VI DPR RI menyatakan dukungan terhadap rencana PT Pertamina (Persero) mengintegrasikan tiga subholding, yakni PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Pertamina International Shipping. Dukungan tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR dan manajemen Pertamina di Jakarta, Kamis (11/9).

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Komisi VI DPR RI menyatakan dukungan terhadap rencana PT Pertamina (Persero) mengintegrasikan tiga subholding, yakni PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Pertamina International Shipping. Dukungan tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR dan manajemen Pertamina di Jakarta, Kamis (11/9).
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, yang memimpin rapat menyatakan rencana tersebut sejalan dengan arah kebijakan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
“Komisi VI DPR RI mendukung PT Pertamina (Persero) beserta subholding untuk melaksanakan rencana penggabungan operasional Subholding Patra Niaga, Kilang Pertamina Internasional, dan Pertamina International Shipping sebagai penyelarasan prioritas inisiatif perusahaan, sejalan dengan kebijakan Danantara,” ujar Adisatrya saat membacakan kesimpulan RDP.
Ia menambahkan, Komisi VI juga mendorong konsolidasi unit usaha di luar bisnis inti Pertamina agar perusahaan lebih fokus pada sektor minyak dan gas serta energi terbarukan.
Apresiasi dari Anggota DPR
Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halim memberi apresiasi terhadap rencana integrasi tersebut. Ia menyebut langkah Pertamina sebagai terobosan yang positif.
“Semoga integrasi ini menjadi terobosan baru. Begitu juga rencana merger antara Pelita Air dan Garuda Indonesia, semoga kerja sama antar-BUMN ini semakin memperkuat layanan,” kata Rivqy seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Supriyarto Rudatin, Jumat (12/9).
Target Rampung Akhir 2025
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, mengungkapkan target penyelesaian integrasi pada akhir 2025.
“Kita akan melakukan integrasi hilir, yaitu penggabungan operasional antara Patra Niaga, Kilang Pertamina Internasional, dan Pertamina International Shipping. Target kita akhir tahun 2025,” jelas Simon.
Simon menambahkan, setelah integrasi, Pertamina akan lebih fokus pada bisnis inti, yakni sektor minyak dan gas serta energi terbarukan. Unit usaha yang berada di luar bisnis inti akan dipisahkan atau dilakukan spin off.
Sejalan Kebijakan Danantara
Rencana integrasi ini sejalan dengan strategi Danantara yang tengah merampingkan jumlah BUMN dan anak usahanya dari lebih 800 menjadi sekitar 200 perusahaan.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, sebelumnya menyampaikan perampingan ini bertujuan memperkuat kinerja BUMN dengan fokus pada bisnis inti masing-masing.
“Jika perusahaan BUMN kembali ke core business-nya, maka akan menjadi lebih sehat dan kuat,” ujar Dony.
Langkah integrasi Pertamina ini diharapkan menjadi salah satu pendorong efisiensi, memperkuat ketahanan energi nasional, serta meningkatkan daya saing di sektor energi dan logistik.