Kunjungi madrasah pascapemilu, Bawaslu tanamkan toleransi sejak usia dini
Bawaslu Kota Bekasi mendukung Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang diterapkan di institusi pendidikan naungan Kementerian Agama RI.

Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.
Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.
Bawaslu Kota Bekasi mendukung Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang diterapkan di institusi pendidikan naungan Kementerian Agama RI.
KBC diyakini selaras dengan penyelenggaraan Pemilu mendatang, dalam upaya merawat demokrasi dan mengatasi persoalan politisasi agama.
Demikian dikatakan Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Bekasi, Jhonny Sitorus, Kamis (9/10/2025), usai menghadiri sosialisasi pendidikan pemilih di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bekasi.
"KBC di lingkungan Madrasah ini selaras dengan upaya kerja kami dalam mendeteksi dan mencegah pelanggaran pemilu masa depan, seperti politisasi agama dan intoleransi," kata Jhonny dalam keterangan tertulisbyang diterima.
Penerapan kurikulum cinta di lingkungan MAN 1 Kota Bekasi, kata dia, akan mampu menanamkan nilai-nilai kepada siswa-siswi sejak usia dini tentang cinta kepada Tuhan, sesama manusia, lingkungan dan semangat nasionalisme.
Lebih lanjut, Jhonny berharap, siswa-siswi Madrasah turut merawat demokrasi hasil Pemilu dan Pilkada 2024, di antaranya menyampaikan kebebasan berpendapat melalui Pemerintah dan DPRD Kota Bekasi.
"Menyampaikan pendapat dijamin oleh UUD 1945, sepanjang tidak anarkis," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Jumat (10/10).
Dengan diterapkannya Kurikulum Cinta di lingkungan Madrasah, diharapkan Indonesia dapat melahirkan Gen-Z yang lebih toleran, inklusif, dan penuh kasih sayang.
"Kami akan bersinergi dengan Madrasah mewujudkan masyarakat yang harmonis dalam keberagaman," tandas dia.
Kegiatan perdana sosialisasi pendidikan pemilih kelompok usia Gen-Z di MAN 1 ini digagas oleh KPU Kota Bekasi. Rencananya, KPU Kota Bekasi akan melakukan kegiatan serupa di sejumlah sekolah SMA, SMK dan kalangan kampus.