Prabowo resmikan infrastruktur hampir Rp2 triliun di empat provinsi

Jembatan Kabanaran di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto. Rabu (19/11/2025) ANTARA/Hery Sidik.
Jembatan Kabanaran di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto. Rabu (19/11/2025) ANTARA/Hery Sidik.
Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan lima infrastruktur transportasi di empat provinsi yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dengan total investasi mencapai hampir Rp2 triliun.
Agenda peresmian yang berlangsung di Jembatan Kabanaran, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (19/11), terdiri atas Jembatan Kabanaran, Flyover Canguk dan Underpass Joglo di Jawa Tengah, Jembatan Sungai Sambas Besar di Kalimantan Barat, dan Underpass Gatot Subroto di Sumatera Utara.
"Hari ini, kita dapat berkumpul pada acara peresmian Jembatan Kabanaran di Daerah Istimewa Yogyakarta, (serta meresmikan, red) Jembatan Sambas Besar di Kalimantan Barat, Flyover Canguk di Magelang, Underpass Gatot Subroto, dan Underpass Jogja-Solo," kata Presiden.
Dalam pernyataannya, Kepala Negara memyampaikan terima kasih atas jerih payah semua pihak yang telah bekerja.
Dalam kesempatan itu, Presiden menitipkan pesan agar seluruh infrastruktur dirawat agar memberi terus memberi manfaat besar bagi sektor ekonomi dan pariwisata daerah.
"Dan juga untuk selanjutnya, kalangan PU untuk melaksanakan proyek-proyek infrastruktur dengan sebaik-baiknya," katanya.
Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom) RI menyebut total keseluruhan pembangunan infrastruktur tersebut mencapai Rp1,97 triliun.
Pembangunan infrastruktur yang meliputi dua jembatan, dua underpass, dan satu flyover itu juga menyerap 10.461 tenaga kerja konstruksi di empat provinsi.
Peresmian pertama ditandai dengan selesainya Jembatan Kabanaran di Daerah Istimewa Yogyakarta. Proyek bernilai Rp863,72 miliar itu dibangun selama 579 hari dengan melibatkan 4.578 tenaga kerja.
Jembatan ini menjadi simpul penting konektivitas di koridor Jalan Lintas Selatan (JLS), memangkas waktu tempuh sekitar 20 menit, serta memperkuat sektor pertanian, logistik, dan pariwisata di wilayah selatan DIY.
Di Jawa Tengah, Presiden meresmikan Flyover Canguk di Kota Magelang dan Underpass Joglo di Kota Surakarta.
Flyover Canguk, yang dibangun dengan anggaran Rp99,60 miliar dalam 395 hari dan menyerap 528 tenaga kerja, hadir untuk mengurai kemacetan di titik strategis Magelang.
Infrastruktur ini meningkatkan efisiensi biaya operasional kendaraan sekaligus mempercepat perjalanan di kawasan simpang Canguk.
Sementara itu, Underpass Joglo di Surakarta menjadi salah satu proyek dengan dampak signifikan. Dibangun selama 390 hari dengan biaya Rp312,9 miliar, underpass ini melibatkan 1.658 tenaga kerja dan mampu mengurangi waktu tempuh dari 5,12 menit menjadi hanya 0,6 menit—efisiensi mencapai 89 persen.
Kecepatan lalu lintas dilaporkan meningkat hingga 300 persen serta berpotensi menghemat biaya operasional kendaraan lebih dari Rp3,2 juta per jam.
Presiden juga meresmikan Jembatan Sungai Sambas Besar di Kalimantan Barat, proyek yang menelan biaya Rp479,77 miliar dan dibangun selama 1.119 hari. Dengan melibatkan 2.543 pekerja konstruksi, jembatan ini memangkas waktu tempuh kawasan dari sebelumnya 1 jam menggunakan feri menjadi hanya lima menit melalui jalur darat.
Infrastruktur ini juga memperkuat konektivitas menuju kawasan perbatasan Indonesia–Malaysia.
Infrastruktur terakhir, di Sumatera Utara, yakni Underpass Gatot Subroto di Kota Medan. Infrastruktur senilai Rp217,83 miliar ini dibangun dalam 463 hari dengan 1.154 tenaga kerja.
Underpass tersebut mengurangi waktu tempuh di Simpang Manhattan dari 4,25 menit menjadi hanya 1,13 menit, sekaligus memperlancar arus lalu lintas menuju dan dari pusat Kota Medan melalui Jalan Gatot Subroto.
Presiden Prabowo menyatakan bahwa seluruh infrastruktur ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat mobilitas, menekan biaya logistik, dan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah.




