Menbud sebut film bisa jadi media pengembangan ekonomi berbasis budaya
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan animo penonton film dalam negeri masih tinggi dan bisa menjadi peluang sebagai medium pengembangan ekonomi berbasis budaya.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan animo penonton film dalam negeri masih tinggi dan bisa menjadi peluang sebagai medium pengembangan ekonomi berbasis budaya.
“Jumlah penonton kita hingga (film) hingga akhir Agustus kemarin kalau tidak salah sudah mencapai 59 juta penonton. Artinya kita mempunyai harapan yang sangat tinggi bahwa film kita bisa berkontribusi di dalam industri ekonomi budaya,” ujar Menbud dalam konferensi pers Ngobrol Film yang digelar di Jakarta, Kamis.
Fadli memproyeksikan bahwa industri yang berbasis budaya dan kreatif akan digemari masyarakat secara luas dan semakin dikenal.
“Cultural and creative industry (CCI) ini akan semakin familier karena memang akan ke depan itu adalah industri budaya dan kreatif,” jelasnya lagi.
Ia menjelaskan film merupakan bagian penting dalam ekspresi budaya, bahkan banyak negara yang telah menjadikan film sebagai bagian dari strategi informasi budaya bahkan menjadi kekuatan lunak atau soft power.
Dia pun berharap film-film di Indonesia saat ini mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri serta mampu melakukan ekspansi penonton hingga ke kancah internasional.
Peluang berkembangnya film Indonesia, lanjut dia, masih terbuka luas. Ia menyerukan agar pelaku industri film bisa memanfaatkan gelaran festival film internasional untuk memperluas jejaring atau networking.
Adapun ia menjelaskan, kontribusi Kementerian Kebudayaan dalam industri film di antaranya adalah memfasilitasi para sineas untuk turut serta dalam berbagai gelaran festival film internasional seperti festival film Busan, Korea Selatan hingga festival film Cannes, Prancis.
Dukungan lain untuk ekosistem perfilman Indonesia dalam berkarya lewat program Dana Indonesiana.
“Tentu saja (pemerintah) mendukung ekosistem film kita dengan adanya Dana Indonesiana antara lain dengan skema matching fund saya kita akan kita lakukan segera,” ujar Fadli (24/4).
Program Dana Indonesiana merupakan bantuan pemerintah yang ditujukan kepada para pelaku budaya yang disalurkan melalui pemanfaatan Dana Abadi Kebudayaan, sebagaimana amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Mengusung tema “Pemajuan Kebudayaan yang Inklusif, Harmonis, dan Berkelanjutan”, Dana Indonesiana 2025 dirancang untuk memperluas akses pendanaan bagi masyarakat, serta memperkuat peran dan partisipasi pelaku budaya dalam menciptakan ekosistem kebudayaan yang dinamis dan berkesinambungan.
Program ini dirancang untuk mengakomodir kebutuhan di sektor kebudayaan, sehingga hasil pengembangan Dana Indonesiana bisa digunakan oleh para pelaku budaya dengan lebih fleksibel.