Top
Begin typing your search above and press return to search.

Menteri HAM minta pemuda Papua bangun mentalitas petarung

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai meminta pemuda Papua membangun mentalitas petarung dan tidak berhenti pada kenyamanan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Menteri HAM minta pemuda Papua bangun mentalitas petarung
X

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai meminta pemuda Papua membangun mentalitas petarung dan tidak berhenti pada kenyamanan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Dulu saya bayangkan, saya orang Papua yang miskin dan minoritas, tidak akan jadi penguasa, nyatanya saya bisa jadi menteri, maka berarti Indonesia itu permainan terbuka," ujar Menteri Natalius Pigai di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) "APMD" Yogyakarta, Kamis.

Menurut mantan komisioner Komnas HAM itu, ruang kompetisi di Indonesia terbuka bagi siapa pun, termasuk warga Papua dari latar belakang sederhana.

Pigai mengatakan pemuda Papua perlu menjaga konsistensi dalam berjuang, bukan melemah setelah diterima sebagai calon PNS maupun PNS.

Ia menilai sebagian anak muda menunjukkan semangat tinggi saat masih kuliah, namun tekad itu menurun ketika memasuki birokrasi.

"Pulang ke Papua, kamu di sini bagus, semangat, gas. Nanti di sana di awal-awal gas, begitu (menjadi) pegawai negeri sipil gasnya sudah mulai turun. Langsung PNS. Sayang," kata dia.

Ia menekankan pentingnya moralitas, mentalitas, dan kualitas, sebagai fondasi dasar untuk bersaing. Menurutnya, kesuksesan tidak sekadar ditopang pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga kekuatan nilai dan integritas.

"Produk dari sini yang harus dipicu adalah mental sebagai petarung karena Indonesia itu halaman terbuka, lapangan terbuka," ujarnya di hadapan para mahasiswa STPMD APMD Yogyakarta.

Pigai kemudian menceritakan pengalamannya mengundurkan diri setelah 15 tahun bekerja sebagai pegawai negeri di Kementerian Tenaga Kerja. Keputusan itu ia ambil karena tidak ingin berkompromi dengan permintaan setoran maupun praktik birokrasi yang bertentangan dengan prinsip moralitas.

"Saya enggak tahu cara ambil uang. Karena pemimpin minta saya uang. Kalau begini, saya akan jadi miskin. Akhirnya saya mundur," ucapnya.

Pengalaman itu pula yang meyakinkan dia bahwa pemuda Papua mesti berani mengambil risiko demi membuka ruang yang lebih luas.

"Izinkan saya bertarung dulu. Indonesia itu sumber dayanya besar. Saya tidak akan pernah jatuh miskin," kata dia.

Menurut Pigai, perjalanan panjang dan konsistensi memperjuangkan orang yang membutuhkan pertolongan menjadi alasan dirinya diberi kepercayaan memimpin kementerian yang ia sebut memiliki tantangan besar.

"Jangan minta-minta. Jadi petarung yang benar. Saya tidak pernah minta jabatan, tidak pernah ajukan CV. Saya berjuang 15 tahun, pagi, siang, sore," tutur Menteri HAM Natalius Pigai.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire