PBNU ajak santri & warga NU tak kecil hati hadapi penghinaan pesantren
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengajak para kiai, santri, dan warga NU untuk tidak berkecil hati menghadapi penghinaan terhadap pesantren yang muncul dalam tayangan Trans7.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengajak para kiai, santri, dan warga NU untuk tidak berkecil hati menghadapi penghinaan terhadap pesantren yang muncul dalam tayangan Trans7.
“Mari jangan sampai kita menjadi berkecil hati karena semua ini. Bahwa di luar sana ada pihak-pihak yang tidak suka kepada pesantren, tidak suka kepada Nahdlatul Ulama, menentang nilai-nilai yang dimuliakan oleh pesantren. Semua itu tidak boleh mengendurkan semangat kita untuk berkhidmat dengan ikhlas," kata Gus Yahya, sapaan Ketua PBNU itu di Jakarta, Selasa.
Gus Yahya lalu meminta agar setiap warga NU terus berkhidmat demi kemaslahatan agama, masyarakat, bangsa, dan negara, seraya melakukan introspeksi atau muhasabah untuk memperbaiki diri.
"Kita akan terus maju untuk meningkatkan khidmat kita dan pada saat yang sama kita juga melakukan muhasabah, berintrospeksi untuk terus memperbaiki diri agar dengan begitu khidmat yang kita persembahkan untuk agama, masyarakat, bangsa, dan negara ini pun menjadi lebih baik dan lebih berkah," ucap Gus Yahya.
Menurut dia, pengabdian yang tulus merupakan bentuk keteguhan moral warga NU dalam menjaga nilai-nilai luhur pesantren di tengah tantangan zaman.
Sebelumnya, Gus Yahya telah menyampaikan bahwa PBNU akan menempuh jalur hukum terhadap tayangan program Xpose Uncensored di Trans7 yang dinilai melecehkan pesantren dan tokoh-tokoh yang dimuliakan kalangan Nahdliyin.
Gus Yahya menegaskan pihaknya menyampaikan keberatan dan protes keras atas tayangan yang disiarkan pada Senin (13/10) itu karena dianggap mencederai prinsip jurnalisme dan berpotensi mengganggu ketenteraman sosial.
“Tayangan Trans7 itu isinya secara terang-terangan melecehkan, bahkan menghina pesantren, menghina tokoh-tokoh pesantren yang sangat dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama,” ujar Gus Yahya.
Diketahui, melalui program Xpose Uncensored, Trans7 menayangkan video yang menampilkan para santri dan jamaah sedang menyalami kiai yang sedang duduk. Ada juga potong video seorang kiai yang sedang turun dari mobil.
Narasi suara dari video itu menyebutkan bahwa santri rela ngesot demi menyalami dan memberikan amplop kepada kiai. Menurut narator, kiai yang sudah kaya seharusnya yang memberikan amplop kepada santri. Cuplikan tayangan program itu mendapatkan reaksi keras dari beragam pihak. Para netizen lantas menyerukan boikot kepada Trans7