Top
Begin typing your search above and press return to search.

Peduli penyandang disabilitas, Bupati Kudus serahkan kaki palsu

Pemerintah Kabupaten Kudus Jawa Tengah menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian penyandang disabilitas.

Peduli penyandang disabilitas, Bupati Kudus serahkan kaki palsu
X

Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

Pemerintah Kabupaten Kudus Jawa Tengah menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian penyandang disabilitas. Diantaranya melalui penyerahan bantuan kaki palsu kepada 27 penyandang disabilitas. Penyerahan dilakukan oleh Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, yang dilaksanakan di Kantor Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Kudus, pada Senin (13/10).

Bantuan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Kudus, Bank Jateng Cabang Kudus, dan Forum Komunikasi Disabilitas Kudus (FKDK). Kegiatan ini menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap penyandang disabilitas untuk terus mendukung mereka agar tetap produktif dan berdaya dalam kehidupan sosial maupun ekonomi.

Bupati menyampaikan bahwa pemberian bantuan kaki palsu tersebut merupakan bagian dari kepedulian pemerintah terhadap masyarakat difabel. Pihaknya berharap bantuan ini dapat membantu penerima manfaat untuk lebih mudah beraktivitas dan meningkatkan kemandirian.

“Bantuan kaki palsu ini merupakan wujud kepedulian pemerintah kepada saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Kami berharap bantuan ini benar-benar bermanfaat, membantu penerima dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, serta mendorong mereka agar tetap produktif dan berdaya dalam meningkatkan perekonomian keluarga,” katanya.

Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Kudus Putut Winarno menjelaskan bahwa melalui dukungan Bank Jateng Cabang Kudus ditahun 2025 sebanyak 27 kaki palsu diserahkan kepada penerima manfaat merupakan warga Kabupaten Kudus. Ia menyebut kegiatan ini juga melibatkan komunitas difabel yang aktif mendampingi para penerima dalam berbagai program pemberdayaan.

“Sebanyak 27 orang penerima bantuan kaki palsu. Kami juga melibatkan komunitas difabel dalam proses pendampingan, agar ke depan mereka dapat mengembangkan usaha dan berkontribusi melalui kegiatan UMKM, sehingga ekonomi mereka bisa semakin meningkat,” jelasnya.

Salah satu penerima bantuan, Sugiono (55), warga Desa Honggosoco, mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya setelah menerima bantuan kaki palsu. Pria yang satu tahun lalu harus menjalani amputasi akibat penyakit diabetes itu kini bisa kembali beraktivitas secara mandiri.


“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan ini. Dengan adanya kaki palsu, saya bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Bantuan ini benar-benar membantu saya untuk mandiri,” tuturnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Senin (13/10).

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire