Jeda 47 hari segarkan Tadej Pogacar jelang World Championship

Pebalap sepeda dari UAE Team Emirates Tadej Pogacar merentangkan kedua tangannya saat melintas garis finish untuk memenangi etape 17 Saint-Gaudens - Peyragudes, Tour de France, Prancis, Rabu (20/7/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Gonzalo Fuentes/foc.
Pebalap sepeda dari UAE Team Emirates Tadej Pogacar merentangkan kedua tangannya saat melintas garis finish untuk memenangi etape 17 Saint-Gaudens - Peyragudes, Tour de France, Prancis, Rabu (20/7/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Gonzalo Fuentes/foc.
Pembalap sepeda Tadej Pogacar mengatakan jeda 47 hari sejak menjuarai Tour de France membuat dirinya kembali segar, dan siap memulai persiapan menuju World Championship dengan tampil di dua balapan di Kanada.
Pembalap Slovenia 26 tahun itu mengungguli para rivalnya untuk meraih gelar Tour de France keempatnya, namun ia memilih absen di Vuelta a Espana demi memulihkan diri. Ia akan kembali berlomba di Grand Prix Quebec pada Jumat sebelum tampil di Grand Prix Montreal, Minggu.
“Ini balapan pertama saya setelah Tour, jadi saya harus melihat bagaimana kondisi kaki saya. Selalu sulit untuk berada di performa terbaik di akhir musim, tetapi saya masih punya motivasi tersisa untuk enam balapan terakhir saya,” kata Pogacar dikutip dari RFI, Kamis.
“Saya berharap puncak performa saya ada di World Championship. World Championship adalah target utama di fase akhir musim ini,” lanjut dia.
Pogacar akan berusaha mempertahankan gelarnya di nomor road race pada World Championship. Ia juga akan turun di nomor time trial pada 21 September, di mana ia berharap bisa menantang juara bertahan dua kali asal Belgia, Remco Evenepoel.
“Saya melakukan cukup banyak latihan di sepeda TT. “Lebih banyak dari biasanya. Kita akan lihat bagaimana hasilnya di kejuaraan dunia… Saya selalu menyukai disiplin itu, tapi Anda harus benar-benar tampil sempurna di hari lomba.”
Lawan terbesarnya di Kanada diperkirakan adalah dua pembalap Belgia, Wout Van Aert dan Arnaud De Lie. Meski sudah dua kali menang di Montreal, Pogacar belum pernah menang di Quebec. Tahun lalu ia finis ketujuh setelah dikejar rombongan utama di tanjakan Montagne Hill, hanya beberapa ratus meter dari garis finis.
Tahun ini, lintasan dengan finis penuh tanjakan dan turunan diganti dengan tanjakan stabil sepanjang dua kilometer sebelum garis akhir.
“Saya rasa secara umum bisa lebih mudah, tapi sprint akhir akan lebih sulit dibanding edisi sebelumnya,” ujarnya.
Setelah dua balapan klasik Kanada dan World Championship, Pogacar masih akan turun di Kejuaraan Eropa di Drome-Ardeche, hanya di nomor road race pada 5 Oktober. Ia kemudian akan menutup musim di Tour of Lombardy sepekan kemudian.