KOI sebut penetapan target SEA Games 2025 menunggu kepastian anggaran
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyebut target prestasi Indonesia di SEA Games 2025 belum ditetapkan karena perlu disesuaikan dengan besaran dukungan anggaran dari pemerintah.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyebut target prestasi Indonesia di SEA Games 2025 belum ditetapkan karena perlu disesuaikan dengan besaran dukungan anggaran dari pemerintah.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyebut target prestasi Indonesia di SEA Games 2025 belum ditetapkan karena perlu disesuaikan dengan besaran dukungan anggaran dari pemerintah.
"Sebelum kita bicarakan target (prestasi di SEA Games 2025), saya rasa harus ada kepastian anggaran dulu," kata Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari kepada awak media seusai melakukan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir di Jakarta, Senin.
Oktohari mengaku kaget ketika mengetahui anggaran yang saat ini tersedia untuk SEA Games 2025 baru sebesar Rp10 miliar seperti yang disampaikan Menpora.
Dengan anggaran itu, Indonesia hanya bisa mengirim sekitar 120 atlet. Jumlah tersebut jauh berbeda dengan rata-rata jumlah atlet Indonesia yang dikirim ke SE Games sebelumnya, yaitu mencapai sekitar 900 orang.
"Dan kami juga tidak mau disalahkan oleh masyarakat Indonesia sehingga (bagaimana mengupayakan penambahan anggaran) ini harus menjadi tanggung jawab bersama juga," katanya.
Oktohari mengatakan, jika semua pihak mengharapkan prestasi yang lebih besar di SEA Games mendatang, namun dukungan anggaran tidak maksimal maka pihaknya tidak bisa menjanjikan prestasi yang besar.
Dia mengatakan akan meminta waktu untuk berdiskusi dengan berbagai pihak terkait termasuk Menteri Keuangan hingga DPR RI dalam menggalang dukungan untuk prestasi olahraga Indonesia di SEA Games.
Lebih lanjut, Oktohari menjelaskan bahwa pada SEA Games 2025, Indonesia juga hanya akan bersaing di 41 cabang olahraga, berbeda dengan SEA Games sebelumnya yang mempertandingkan 87 cabang olahraga.
Pihak Thailand sebagai tuan rumah meniadakan banyak cabang olahraga termasuk cabang unggulan Indonesia sehingga masih harus dikaji cabang-cabang yang berpotensi menyumbang medali untuk Indonesia.
"Dari 50 cabang olahraga yang ditetapkan dari situ kami sudah lihat cabang unggulan (dari Indonesia) banyak yang dihilangkan," katanya.
Oktohari menambahkan, langkah Thailand meniadakan banyak cabang olahraga tersebut juga pernah dilakukan Indonesia saat menjadi tuan rumah SEA Games pada 2011.
"Dulu pada saat kita menjadi tuan rumah, kita utak atik nomor-nomor, bukan cabor ya, yang memberi kita peluang menang lebih banyak, jadi ini dilakukan lagi oleh Thailand," katanya.