Maraton HKSN di Borobudur dukung pemulihan korban bencana Sumatera

Maraton Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2025 yang digelar di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu, menjadi ajang penggalangan solidaritas untuk mendukung pemulihan masyarakat terdampak bencana di Pulau Sumatera.

Sebanyak 7.000 peserta dari berbagai daerah ambil bagian dalam kegiatan lari maraton yang menjadi puncak rangkaian peringatan HKSN 2025 yang diinisiasi Kementerian Sosial bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono saat melepas pelari mengatakan bahwa kegiatan tersebut digelar sebagai bentuk kepedulian dan doa bersama bagi korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Maraton ini untuk solidaritas saudara-saudara kita di Sumatera. Semoga mereka segera bangkit dan kehidupan mereka bisa kembali normal,” kata dia.

Sebelum lari dimulai, empat tokoh lintas agama memimpin doa bersama yang diikuti ribuan peserta sebagai bentuk penguatan spiritual dan kebersamaan bagi para korban bencana.

Selain kegiatan olahraga, panitia pelaksana juga membuka penggalangan donasi bagi korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat melalui pemindaian kode batang dompet digital yang difasilitasi filantropi nasional.

Dalam kesempatan yang sama Kementerian Sosial juga menerima bantuan ribuan buah pakaian baru dari salah satu jenama asal Jepang untuk kemudian disalurkan kepada para korban bencana.

Agus berharap peringatan HKSN tersebut dapat memperkuat nilai kesetiakawanan dan solidaritas nasional dalam membantu masyarakat yang sedang menghadapi musibah.

"Kementerian Sosial berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah berpartisipasi memberikan dukungan. Sekali lagi ini semua bentuk solidaritas kita," ungkapnya.

Salah satu peserta maraton asal Jakarta, Rita (28), mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi pemerintah bersama sejumlah mitra strategis.

Ia mengaku rasa empati dan solidaritas terhadap korban bencana di Sumatera mendorongnya bersama lima rekan sekantor datang langsung dari Jakarta untuk mengikuti maraton kelas 10K-8K mengelilingi lingkungan Candi Borobudur sekaligus berkontribusi dalam upaya kemanusiaan.

"Meski kami tidak bisa datang langsung tapi dengan begini mungkin bisa bantu meringankan, segera pulih saudara kita di Aceh dan sekitarnya, dan kegiatan ini juga bisa cari sehat di sela waktu cuti," kata dia.