Top
Begin typing your search above and press return to search.

Menuju SEA Games 2025, Timnas Angkat Besi Indonesia genjot latihan demi target juara umum

Menuju SEA Games 2025, Timnas Angkat Besi Indonesia genjot latihan demi target juara umum
X

News Anchor Asrofi dalam Program spesial Radio Elshinta “Menuju SEA Games 2025”, Jumat (14/11/2025) bersama Head Coach Dirdja Wihardja dan salah satu lifter andalan, Ardaraya, langsung dari Pelatnas Angkat Besi, di Jakarta. Foto : Radio Elshinta Dwi Iswanto

Persiapan Timnas Angkat Besi Indonesia untuk SEA Games 2025 di Thailand terus dimatangkan. Hal itu terungkap dalam program spesial Radio Elshinta “Menuju SEA Games 2025”, Jumat (14/11/2025), bersama Head Coach Dirdja Wihardja dan salah satu lifter andalan, Ardaraya, langsung dari Pelatnas Angkat Besi di Jakarta.

Dalam perbincangan yang dipandu host Asrofi, Coach Dirdja mengungkapkan bahwa Indonesia menargetkan juara umum di cabang olahraga angkat besi, dengan menurunkan 12 atlet, masing-masing enam putra dan enam putri. “Kunci sukses itu kerja keras, disiplin, dan konsistensi. Atlet tidak bisa hanya keras hari ini, lalu kendor besok. Mereka harus disiplin terus-menerus,” tegasnya.

Arda incar emas di Kelas 71 Kg

Arda Raya, lifter asal Kediri yang turun di kelas 71 kg, menyatakan tekadnya membawa pulang medali emas. “Kami berusaha memberikan yang terbaik. Target saya tentu emas,” ujar Arda.



Arda menceritakan proses persiapan yang tidak mudah, termasuk mengikuti try-out ke Norwegia hingga disiplin menjalani diet ketat. Untuk menyesuaikan berat badan dan menjaga komposisi tubuh, ia nyaris tidak mengonsumsi nasi. “Seminggu mungkin hanya dua kali makan nasi,” katanya.

Ia menyebut Thailand sebagai pesaing terberat di kelasnya. “Mereka sudah lama mendominasi kelas 73 kg, jadi turun ke kelas 71 itu tidak terlalu berat.”

Disiplin ketat, libur hanya 10 hari setahun

Coach Dirdja mengungkapkan bahwa latihan di pelatnas berlangsung sangat intens. “Dalam setahun mungkin atlet hanya libur 10 hari. Pulang ke daerah pun tetap ada kewajiban latihan. Itu harga yang harus dibayar untuk sukses,” ujarnya.

Ia juga menyinggung perjalanan panjang beberapa atlet top Indonesia, termasuk Rizki, peraih emas Olimpiade Paris yang kini menjadi panutan junior. Rizki mulai berlatih sejak usia 11 tahun, menjuarai POPNAS, kemudian meraih gelar juara dunia junior pada 2021.

Seleknas jadi penentu Tim

Pembentukan tim dilakukan melalui seleknas pada 20 Agustus lalu untuk menentukan atlet terbaik di tiap kelas pertandingan. Bahkan atlet senior seperti Rahmat dan Rizki dipisah untuk menjaga keseimbangan kebutuhan tim, meski keduanya pernah berlaga di level Olimpiade.

“Kelas-kelas di SEA Games sekarang mengikuti standar event besar seperti Asian Games dan Olimpiade. Jadi persiapan kami juga menyesuaikan dan bersifat jangka panjang, termasuk menuju Asian Games 2028 di Nagoya,” jelas Coach Dirdja.

Dukungan untuk Merah Putih

Menutup sesi wawancara, Arda meminta doa dan dukungan masyarakat Indonesia. “Semoga kami bisa meraih hasil terbaik di SEA Games,” ujarnya.



Timnas Angkat Besi Indonesia kini memasuki fase penting jelang keberangkatan ke Thailand, membawa ambisi besar mempertahankan dominasi di Asia Tenggara.

Penulis: Dwi Iswanto/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire