Ribuan peserta semarakkan Solidaritas untuk Sumatera di Borobudur

Ribuan simpul solidaritas menyemarakkan Run For Solidarity, Solidaritas untuk Sumatera untuk penggalangan dana bencana yang digelar di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (21/12/2025).
Acara diawali doa bersama lintas iman dipimpin oleh lima pemuka agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu. Tampak seluruh peserta khusyuk memanjatkan doa untuk saudara-saudara yang terkena musibah di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
“Ya Allah ya Tuhan kami, jadikanlah musibah ini sebagai penghapus dosa-dosa kami, menguji keimanan dan membuka pintu rahmat. Mudahkanlah proses evakuasi dan pemulihan, berikan pertolongan-Mu ya Allah, agar Sumatera bangkit dan kembali kuat,” tutur Khalid, pemuka agama Islam saat memimpin doa, Minggu pagi.
Selanjutnya doa secara berturut-turut dipimpin pemuka agama Kristen Agung Riyanto, agama Katolik Sigit B.S., agama Budha Sutrisno, dan Hindu Jero Gede I Wayan Kadek.
Usai pembacaan doa, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan Penasihat I DWP Kemensos Fatma Saifullah Yusuf melepas secara langsung peserta mengikuti lari 10K, 5K, dan 3K.
“Terimakasih atas partisipasinya, dan hari ini adalah maraton untuk solidaritas saudara-saudara kita yang ada di Sumatera, semoga mereka segera bangkit dan hidup normal kembali seperti sedia kala,” kata Agus Jabo.
Sepanjang Run For Solidarity para peserta membentangkan atribut berupa ikat kepala, poster, dan media lain, untuk menunjukkan empati dan kepedulian bagi korban bencana di Sumatera.
Di antaranya, Hati Kami Bersama Sumatera, Jangan Menangis Kami Ada, Cepat Pulih Sumateraku Kami Bersamamu, Bersama Untuk Sumatera Lebih Kuat, Setiap Kilometer Adalah Kepedulian, Aksi Lari Untuk Penggalangan Dana Korban Bencana Sumatera, Demi Sumatera Introvert Ikut Lari, Demi Solidaritas Untuk Sumatera Aku Rela Trabas Panasnya Jogja, Meski Jauh di Mata Sumatera Dekat di Hati , Pelari Enggak Lihat Jarak, Cepat Pulih Sumateraku, Bersama Untuk Sumatera Lebih Kuat, serta Langkah Kecil Doa Besar Untuk Sumatera.
Di tengah para peserta, banner-banner berisi barcode mobile yang dibawa para relawan terus bergerak mengajak masyarakat memberikan donasi. Sementara ratusan anak-anak sekolah dasar memberikan semangat kepada para pelari dengan yel-yel dan bendera merah putih.
Kegiatan Run For Solidarity ini digelar Kementerian Sosial (Kemensos) bersama para mitra dari filantropi, BUMN dan dunia usaha. Seluruh pembiayaan gerakan solidaritas ini tidak mengurangi alokasi bantuan bencana. Bantuan justru sudah disalurkan dan terus memgalir, sebelum gerakan solidaritas ini berlangsung
Total 10 ribu orang peserta dari berbagai latar belakang berpartisipasi dalam lari solidaritas ini. Setiap langkah membawa pesan bahwa pemulihan tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan melalui gotong royong seluruh bangsa.
Melalui aksi solidaritas ini, penggalangan donasi dilakukan sebagai bagian dari gerakan kemanusiaan bersama, di mana dana yang terkumpul akan memperkuat upaya bantuan sosial, pemberdayaan sosial, dan pemulihan masyarakat di wilayah terdampak di Sumatera.
Salah satu peserta Run For Solidarity, Agung yang berasal dari Jakarta mengaku bahagia dapat berpartisipasi dalam gerakan solidaritas ini.
“Kita harus ikut mendoakan dan berdonasi terhadap teman-teman atau saudara-saudara kita di Sumatera,” katanya.
Untuk melengkapi kegiatan, juga hadir expo pemberdayaan/pasar rakyat yang melibatkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE), produk makanan dan minuman Sentra Kreasi Atensi (SKA) dan layanan fisioterapis. (Suw/Ter)




