Sabalenka kembali dari liburan untuk pertahankan gelar di Wuhan

Petenis putri Belarusia Aryna Sabalenka membalikkan bola ke petenis putri Amerika Serikat Amanda Anisimova saat final tunggal putri Kejuaraan Tenis AS Terbuka 2025 di New York, Amerika Serikat, Sabtu (6/9/2025). Aryna Sabalenka meraih kemenangan 6-3, 7-6(3) atas Amanda Anisimova dan menjadi petenis putri pertama yang mempertahankan gelar US Open sejak Serena Williams pada 2014. ANTARA FOTO/Xinhua/Wu Xiaoling/agr
Petenis putri Belarusia Aryna Sabalenka membalikkan bola ke petenis putri Amerika Serikat Amanda Anisimova saat final tunggal putri Kejuaraan Tenis AS Terbuka 2025 di New York, Amerika Serikat, Sabtu (6/9/2025). Aryna Sabalenka meraih kemenangan 6-3, 7-6(3) atas Amanda Anisimova dan menjadi petenis putri pertama yang mempertahankan gelar US Open sejak Serena Williams pada 2014. ANTARA FOTO/Xinhua/Wu Xiaoling/agr
Aryna Sabalenka bersiap untuk mempertahankan gelar Wuhan Open di China setelah libur di Yunani usai memenangi gelar keduanya secara berturut-turut di US Open. Petenis No.1 dunia itu bahkan absen di Beijing, turnamen WTA 1000 pertama dari dua turnamen beruntun di China, dan kini siap bertanding di Wuhan setelah pulih dari "cedera ringan" di New York.
"Saya merasa baik. Saya hanya tidak ingin terburu-buru mempersiapkan diri untuk turnamen ini. Jadi, saya rasa kami telah membuat keputusan yang tepat untuk meluangkan waktu ekstra untuk pemulihan dan persiapan. Secara fisik, saya merasa siap untuk bertanding," kata Sabalenka dalam konferensi pers praturnamen dikutip dari WTA, Selasa.
Sabelenka memenangi gelar Wuhan Open pada 2018, 2019, dan 2024 ketika turnamen kembali digelar setelah lima tahun.
Dalam dua pertandingan terakhir, ia mengalahkan Coco Gauff dan Zheng Qinwen -- yang kemudian bermain di pertandingan final WTA Finals di Riyadh -- untuk mencatatkan catatan gemilang 17-0 di kota di tepi Sungai Yangtze tersebut.
Kesuksesan itu membuat dia menjadi juara bertahan tiga kali dan pemilik dominasi terbaik dalam satu ajang WTA sejak Serena Williams menang 21 kali berturut-turut di Roma dari 2012-2019. Hanya tiga petenis putri yang pernah memenangi empat gelar berturut-turut di satu ajang WTA dalam tiga dekade terakhir.
Mereka adalah Monica Seles di Canadian Open (1995-1998), Venus Williams di New Haven (1999-2002), dan Caroline Wozniacki di New Haven (2008-2011). Sabalenka ingin sekali menjadi petenis putri keempat.
"Apakah saya yakin bisa menang untuk keempat kalinya? Saya tidak tahu pasti, tapi saya bisa meyakinkan Anda bahwa saya akan melakukan yang terbaik, dan semoga saya bisa meraih gelar juara yang indah ini lagi," ujar Sabalenka.
Akhir bulan ini, Sabalenka akan mencapai 52 pekan berturut-turut sebagai petenis peringkat 1 WTA. Ia telah memenangi lebih banyak pertandingan (56), lebih banyak gelar (empat) tahun ini dibandingkan petenis putri lainnya.
Sabalenka yang mencapai tiga final turnamen major dan keempat semifinal, unggul hampir 2.500 poin atas Iga Swiatek dalam peringkat keseluruhan dan 1.500 poin dalam Race to the WTA Finals di Riyadh.