Sinner mundur dari Shanghai Masters karena kram dalam pertandingan

Petenis Italia Jannic Sinner memukul bola ke arah lawannya petenis Kanada Felix Auger-Aliassime dalam partai semifinal US Open 2025 di New York, Amerika Serikat, Sabtu (6/9/2025). Peringkat satu dunia itu berhasil mengalahkan Felix Auger-Aliassime 6-1, 3-6, 6-3, dan 6-4 sekaligus mewujudkan partai final idaman di US Open antara dirinya melawan peringkat dua dunia Calros Alcaraz. ANTARA FOTO/Xinhua/Li Rui/bar
Petenis Italia Jannic Sinner memukul bola ke arah lawannya petenis Kanada Felix Auger-Aliassime dalam partai semifinal US Open 2025 di New York, Amerika Serikat, Sabtu (6/9/2025). Peringkat satu dunia itu berhasil mengalahkan Felix Auger-Aliassime 6-1, 3-6, 6-3, dan 6-4 sekaligus mewujudkan partai final idaman di US Open antara dirinya melawan peringkat dua dunia Calros Alcaraz. ANTARA FOTO/Xinhua/Li Rui/bar
Perjuangan mempertahankan gelar Jannik Sinner di Shanghai Masters berakhir dengan tragis ketika petenis Italia itu terpaksa mundur di set penentuan pertandingan babak ketiga melawan Tallon Griekspoor. Griekspoor memimpin Sinner 6-7(3), 7-5, 3-2 ketika petenis peringkat 2 dunia itu terpaksa berhenti di tengah kondisi cuaca yang sangat lembap di Shanghai. Petenis Italia itu tampak berjuang melawan kram di paha kanannya.
"Ini jelas bukan cara yang Anda inginkan untuk menang," kata Griekspoor dikutip dari ATP, Senin.
"Kondisi di Shanghai sudah brutal sepanjang pekan ini. Saya pikir kami sedikit beruntung bermain di malam hari tanpa matahari."
Perjuangan fisik Sinner tampaknya mulai terasa di akhir set kedua, dan ia bergegas mengalungkan handuk es di lehernya saat pergantian set sebelum dimulainya set ketiga. Pada set penentuan, petenis Italia itu tertatih-tatih di antara poin dan sering memijat paha kanannya. Saat pergantian set 2-1, ia tidak duduk dan malah mengangkat kakinya di atas bangku untuk mencoba mencegah kram.
"Saya turut prihatin, saya mendoakannya agar cepat pulih," ujar Griekspoor.
Perjuangan fisik Sinner diperparah oleh kerasnya pertandingan melawan Griekspoor. Petenis Belanda itu tampak di ambang kekalahan ketika ia tertinggal 3-4, 0/40 saat melakukan servis di set kedua, tetapi ia bangkit untuk merebut set kedua dan memaksakan set penentuan.
"Set pertama berjalan sangat baik bagi keduanya, sangat dominan dalam servis gim," kata Griekspoor.
"Saya pikir dia memainkan tie-break yang luar biasa. Dia memukul, servisnya sangat baik. Saya sedikit beruntung pada kedudukan 3-4 di set kedua, di mana saya menyelamatkan 0/40 dan melakukan servis untuk keluar dari situasi tersebut."
"Terkadang Anda membutuhkan sedikit keberuntungan untuk memenangi pertandingan seperti ini," ujar petenis peringkat 31 ATP itu.
Petenis Belanda pertama yang mencapai babak keempat dalam sejarah turnamen Shanghai, Griekspoor, selanjutnya akan menghadapi Valentin Vacherot, setelah petenis kualifikasi itu juga lolos melalui pengunduran diri lawannya. Vacherot memimpin Tomas Machac 6-0, 3-1 ketika unggulan ke-20 itu terpaksa berhenti.
Kekalahan Sinner di babak ketiga di Shanghai merupakan pukulan telak bagi upaya petenis Italia itu untuk mengalahkan Carlos Alcaraz dalam perebutan gelar ATP Akhir Tahun. Sinner tertinggal 2.540 poin dari rivalnya dalam ATP Live Race To Turin, yang menjadi barometer perebutan gelar No.1 ATP Akhir Tahun.