Swiatek dan Gauff ke perempat final Wuhan untuk bertemu di semifinal

Arsip - Petenis Polandia Iga Swiatek merayakan kemenangannya seusai pertandingan melawan petenis Swiss Belinda Bencic pada semifinal tunggal putri Kejuaraan Tenis Wimbledon di London, Inggris, Jumat (11/7/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Li Ying/nym.
Arsip - Petenis Polandia Iga Swiatek merayakan kemenangannya seusai pertandingan melawan petenis Swiss Belinda Bencic pada semifinal tunggal putri Kejuaraan Tenis Wimbledon di London, Inggris, Jumat (11/7/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Li Ying/nym.
Iga Swiatek dan Coco Gauff melaju ke perempat final Wuhan Open untuk menjaga potensi bertemu di babak semifinal. Unggulan kedua Swiatek mengalahkan unggulan ketiga Belinda Bencic 7-6(2), 6-4, sementara Gauff menang 6-3, 6-2 atas petenis wild card China Zhang Shuai.
"Yang pasti saya ingin bermain dengan percaya diri dan membuat keputusan yang tepat, serta tidak membiarkannya mendikte," ujar Swiatek, dikutip dari WTA, Jumat.
"Pertandingannya sangat sulit dan setiap pertandingan berat. Itulah mengapa pertandingan berlangsung dua set dalam lebih dari dua jam. Saya senang bisa bermain di momen-momen penentu untuk tampil solid dan bermain satu pukulan lagi."
Kemenangan atas Bencic merupakan kemenangan ke-125 WTA 1000 dalam karirnya, dan pertandingan Jumat akan menjadi perempat final WTA 1000-nya yang ke-25. Swiatek menyelesaikan pertandingan dengan delapan ace dan mengonversi empat dari enam peluang break point dalam pertandingan yang berlangsung selama 2 jam 8 menit.
Itu adalah kemenangan kelima Swiatek dalam enam pertandingan melawan Bencic, tetapi tidak diraih dengan mudah. Sejak melahirkan putrinya, Bella, pada 2024, petenis Swiss itu terus kembali ke performa juaranya. Ia menjadi juara di Abu Dhabi pada Februari dan mencapai semifinal Wimbledon, kalah dari Swiatek yang akhirnya menjadi juara.
Setelah kalah di tiga gim pertama dari Swiatek, Bencic bangkit untuk memenangi lima dari enam gim dan unggul dengan 5-4. Namun, dua pukulan forehand yang kurang tepat memberi Swiatek kesempatan break yang menyamakan kedudukan.
Tiebreak tidak kompetitif. Bencic mencoba bermain cepat, dan agresif, namun kali ini Swiatek lebih tajam. Di set kedua, keduanya imbang 3-3 ketika Swiatek melancarkan serangan. Sebuah pukulan forehand winner yang cepat, diikuti oleh pukulan forehand Bencic yang gagal, memberinya break yang menentukan.
Sementara itu, kemenangan Gauff tidak terlalu berat -- kemenangannya diraih dalam satu jam. Berusia 21 tahun, sekitar 15 tahun lebih muda dari Shuai, Gauff berhasil mematahkan servis lawan di gim keenam set pembuka dan tidak pernah terancam.
Dalam dua pertandingan, Gauff hanya kehilangan enam gim. Ia memenangi 60 dari 100 poin melawan Shuai. Memasuki perempat final keduanya secara berturut-turut di Wuhan, Gauff kini telah memenangi keempat pertandingan melawan Shuai -- selama tiga tahun terakhir, tidak ada petenis putri yang menang lebih banyak, dari 19 kemenangan, di China.
"Agak naik turun. Tapi senang bisa lolos ke babak selanjutnya," ujar Gauff.
Pada perempat final, Swiatek akan bertemu unggulan ketujuh Jasmine Paolini, yang bangkit dan mengalahkan unggulan kesepuluh Clara Tauson 3-6, 6-1, 3-1 melalui keputusan mundur.
Swiatek sedang mengincar gelar WTA 1000 ke-12 dalam karirnya. Gelar ke-11 diraihnya musim panas ini di Cincinnati, di mana ia mengalahkan Paolini di final. Swiatek telah memenangi keenam pertandingan sebelumnya melawan Paolini, lima di antaranya dengan straight set.
Gauff akan menghadapi pertandingan tak terduga melawan petenis nonunggulan Laura Siegemund yang melaju dengan kemenangan 6-4, 7-6(2) atas Magdalena Frech.