Target medali Olimpiade 2032, FGI minta tambahan komitmen Pemerintah

Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia Indonesia (FGI), Ita Yuliati, menegaskan bahwa kesuksesan Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53 yang baru dibuka di Indonesia Arena Kompleks GBK Senayan, Jakarta, Minggu (19/10) hanyalah stepping stone atau batu loncatan. Gol besar Persani adalah men-develop gimnastik Indonesia secara masif dengan target jangka panjang, yaitu menyumbangkan medali pada Olimpiade 2032.
Dalam keterangannya usai pembukaan di Indonesia Arena, Ita Yuliati secara terbuka menyatakan belum puas dengan kondisi pembinaan gimnastik nasional yang dinilai masih sangat minim. "Gol besarnya tentunya kami ingin mendevelop gimnastik Indonesia lebih besar lagi karena sampai saat ini terus terang saya masih belum puas dengan binaan yang ada saat ini," ujar Ita.
Ita Yuliati menyoroti tantangan utama gimnastik: ketersediaan peralatan yang mahal. Untuk mengatasi hal ini, FGI berencana memanfaatkan aset yang ada. "Gymnastik adalah salah satu disiplin yang menggunakan alat-alat yang cukup mahal banyak, dan tidak semua negara juga bisa membelinya," jelasnya.
FGI menargetkan setelah event ini, mereka dapat memiliki enam set alat lengkap. Alat-alat ini nantinya tidak hanya dipusatkan di Training Center Cibubur, tetapi juga akan dipinjamkan ke seluruh Pengurus Provinsi (Pengprov) di Indonesia.
"Target saya adalah, setidaknya kami federasi Indonesia mempunyai enam set alat. Kami sudah berdiskusi [dengan Kemenpora] bahwa setelah event ini kami akan meminjamkan kepada semua Pengprov yang ada di seluruh Indonesia dengan catatan mereka mempunyai atlet-atlet unggulan," tegasnya.
Fasilitas di daerah ini sangat diharapkan menjadi modal utama untuk meningkatkan kualitas pembinaan.
Meskipun pembinaan masih perlu ditingkatkan, Ita Yuliati tetap optimis dengan potensi atlet Indonesia. Saat ini, Indonesia menyiapkan delapan atlet (lima putra dan tiga putri) untuk Kejuaraan Dunia ini. "Kalau putri saya bisa katakan bahwa memang masih agak jauh [levelnya], tapi kalau putra saya melihat adanya potensi dan bisa dilihat nanti di subdivision 7 besok yang bertanding," ungkapnya.
Optimisme ini bermuara pada target utama: "Gol besarnya itu adalah di tahun 2032 tentu kami bisa kualifikasi dan menyumbangkan sesuatu medali untuk negara," pungkas Ita.
Untuk mencapai visi 2032, Ita Yuliati berharap adanya tambahan komitmen dari Pemerintah, mengingat pesan Presiden RI bahwa gimnastik merupakan disiplin yang akan terus dibina dan diharapkan meraih medali di Olimpiade.
Penulis: Dwi Iswanto/Ter