Pelari Kenya dominasi juara Bank Jateng Borobudur Marathon 2025

Pelari dari negara Kenya mendominasi juara dalam event internasional Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 di komplek Candi Borobudur Magelang Jateng, Minggu (16/11/2025). Mereka juara di hampir semua katagori seperti marathon (42,195 km) dan half marathon (21,097 km).

Untuk juara marathon pria, urutan 1 hingga 8 disabet pelari dari Kenya. Tiga urutan teratas masing-masing Ezra Kipchumba dengan catatan waktu 02.17.33, disusul Alex Oloitiptip Korio (02.17.43) dan Kiprop Tonui ((02.18.01).

Sedangkan untuk Marathon Putri, dari 8 juara, ada 6 dari Kenya. Dua lainnya dari Ethiopia dan Mongolia. Tiga urutan teratas putri seluruhnya dari Kenya masing-masing Margaret Agai (02.43.55.463), Truphena (02.43.55.543) dan Caroline Cheptonui (02.44.12.150).

Sementara itu, untuk katagori Untuk kelas Half Marathon pria dijuarai Margaret Agai (Kenya) 02:43:55.463, Truphena (Kenya) dengan waktu 02:43:55.543, Caroline Cheptonui (Kenya) dengan waktu 02:44:12.150.

Sedangkan Half Marathon wanita diraih Lucy Ntenya Ndakbuki (Kenya) dengan waktu 01:13:05.2, disusul Nympha Kiteta Kivalo (Kenya) dengan waktu 01:13:35.5, Evangeline Makena Kathenya (Kenya) dengan waktu 01:14:08.2.

Di kelas 10 K pria diraih James Ndungu Kahura (Kenya) dengan waktu 00:30:19.807, disusul Hosea Kipyego (Kenya) dengan waktu 00:30:21.373, dan Pandu Sukarya (Indonesia) dengan waktu 00:30:41.823.

Juara putri 10 K adalah Alice Muthoni Koigi (Kenya) dengan waktu 00:35:40.840, juara kedua Caroline Cherono (Kenya) dengan waktu 00:12:02.2 dan Agustina Mardika Manik (Indonesia) dengan waktu 00:38:37.513.

Bank Jateng Borobudur Marathon (BJBM) dilepas Menpora Erick Thohir didampingi Gubernur Jateng Ahmad Lutfi, Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro dan Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An pada pukul 04.30. Borobudur Marathon diikuti peserta sebanyak 11.500 orang, dari Indonesia dan 38 negara lainnya.

Menpora Erick Tohir yang baru pertama kali hadir di Borobudur Marathon, merasa bangga dengan antusias masyarakat mengikuti event tahunan ini. "Saya bangga dan pertama kali saya hadir. Ini luar biasa pesertanya sampai 11.500 orang. Ini harus kita bangkitkan, olahraga nasional, tidak hanya atlit elite namun olahraga ini bisa menyehatkan masyarakat," katanya.

Erick mengatakan, Borobudur Marathon ini impacknya secara ekonomi mencapai Rp74 miliar. "Ada rumah yang disewa, angkanya bisa lima kali lipat. Ini luar biasa, Kemenpora kedepan kan mendukung event-event seperti ini," ujarnya.

Erick juga menyampaikan, Borobudur Marathon yang kini berlabel elite, kedepannya mungkin akan dikembangkan menjadi marathon series untuk Indonesia. "Tadi ada usulan demikian, nanti saya coba undang pemangku yang punya event marathon, kemudian pemerintah mendukung, kita pelajari bersama dan mudah-mudahan menjadi event dunia," tegasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati, Senin (17/11).