Remake film Korea Tunnel, Baim Wong pastikan ada sentuhan Indonesia

Baim Wong akan mulai remake film Korea, Tunnel, tahun 2026 mendatang
Baim Wong akan mulai remake film Korea, Tunnel, tahun 2026 mendatang
Aktor sekaligus produser Baim Wong kembali menjadi sorotan usai mengungkap proyek kolaborasi terbarunya dengan studio film asal Korea. Dalam pernyataannya, Baim menjelaskan bahwa proses menuju kerja sama ini tidak terjadi secara instan, melainkan melalui pertimbangan panjang dan sejumlah pertemuan lintas negara.
“Pertama kali ditawarkan, banyak sekali versi remake, termasuk dari beberapa PH luar negeri,” ujar Baim. “Tapi yang terakhir ini berbeda — mereka terlihat sangat serius,” tambahnya, dikutip dari keterangan tertulis.
Baim mengungkap bahwa tim produksinya harus bolak-balik antara Korea dan Jakarta hingga empat sampai lima kali untuk memastikan keseriusan dan kesesuaian visi antara kedua pihak.
“Kami baru mau terlibat kalau mereka juga benar-benar serius. Kalau hanya sekadar menawarkan, kami tidak tertarik. Karena membuat film itu sulit — harus ada ketertarikan dan kesungguhan,” lanjutnya.
Menurut Baim, kerja sama ini bukan semata soal proyek internasional, melainkan bentuk upayanya membawa nama Indonesia ke panggung perfilman Asia. “Kami ingin berbeda, ingin hasilnya bagus, dan satu lagi — kami ingin Indonesia ada di sana,” tegasnya.
Di sisi lain, Baim juga mencuri perhatian publik lewat unggahannya di Instagram yang disukai oleh sejumlah figur publik, termasuk akun @pettophoto. Dalam unggahan tersebut, ia mengungkap bahwa dua filmnya sebelumnya, Sukma dan Lembayung, ternyata telah menarik perhatian hingga ke Korea.
“Awalnya coba-coba, tapi sepertinya Sukma dan Lembayung beritanya udah sampai di Korea. Tambah ke sini, tambah genre yang susah dan budget-nya juga nggak main-main. Bukannya tegang malah excited!” ujar Baim.
Ayah dari Kiano dan Kenzo itu kini tengah mempersiapkan remake film Korea berjudul “Tunnel”, yang menurutnya menjadi salah satu film paling berkesan. “Pertama saya nonton di Garuda, setelah itu di Netflix. Salah satu film paling berkesan, dan sekarang dapat kesempatan untuk remake filmnya,” ujar Baim.
Menariknya, Baim menyebut bahwa pihak Korea memberikan keleluasaan penuh dalam penyesuaian skenario agar bisa mencerminkan konteks Indonesia. “Poin paling penting, saya dikasih keleluasaan merubah skenario, tidak harus seperti film aslinya. Di situ saya mau terima tawarannya, setelah berbulan-bulan kita meeting,” jelasnya.
Film Tunnel versi Indonesia dijadwalkan mulai syuting pada tahun 2026, dengan penggabungan unsur teknis kelas dunia dan narasi emosional khas Asia. Meski diadaptasi dari karya Korea, Baim menegaskan bahwa identitas lokal akan tetap menjadi kekuatan utama proyek ini. “Karya saya tetap karya saya, karya mereka tetap karya mereka,” tutup Baim. (Ter)