Festival Teater Pelajar jadi ruang lestarikan Seni Teater
Komunitas Teater Djarum kembali menggelar Festival Teater Pelajar ke-15 sebagai ruang regenerasi seni pertunjukan bagi pelajar di Kabupaten Kudus.

Komunitas Teater Djarum kembali menyelenggarakan Festival Teater Pelajar (FTP) untuk lestarikan seni pertunjukan teater
Komunitas Teater Djarum kembali menyelenggarakan Festival Teater Pelajar (FTP) untuk lestarikan seni pertunjukan teater
Komunitas Teater Djarum kembali menyelenggarakan Festival Teater Pelajar (FTP) sebagai upaya mendorong generasi muda untuk melestarikan dan mengembangkan masa depan industri seni pertunjukan di Indonesia. Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian, menegaskan bahwa keberlangsungan seni teater sangat bergantung pada dedikasi para seniman serta regenerasi dari kalangan muda.
“Pelestarian dan kemajuan seni teater di Indonesia tidak dapat dilaksanakan tanpa dedikasi para seniman panggung serta regenerasi generasi muda yang mencintai seni pertunjukan,” ujar Renitasari dalam keterangan pers, Selasa.
Ia menambahkan bahwa FTP bukan sekadar panggung pertunjukan, tetapi juga menjadi wadah pengembangan diri bagi pelajar agar semakin tertarik mendalami dunia teater.
“FTP menjadi ruang bagi pelajar untuk mengembangkan diri, menginspirasi, serta meningkatkan minat pelajar lain dalam seni teater,” imbuhnya.
Ruang Apresiasi Teater Pelajar Kudus
Festival Teater Pelajar merupakan ruang apresiasi dan pengembangan kreativitas teater bagi pelajar se-Kabupaten Kudus. Memasuki penyelenggaraan ke-15, FTP XV mengangkat tema “Estetika Tubuh Artistik” dan diikuti oleh 42 kelompok teater pelajar dari jenjang SMP dan SMA atau sederajat.
Tema tersebut mengajak peserta untuk memaknai tubuh sebagai medium utama dalam pertunjukan teater, baik sebagai ekspresi individu maupun kerja kolektif sebuah tim. Unsur gerak, gestur, ritme, serta kehadiran tubuh di atas panggung menjadi elemen artistik penting dalam membangun makna dan harmoni pertunjukan.
Pentingnya Proses dan Pendampingan
Aktor sekaligus Pembina Teater Djarum, Wijayanto Franciosa, menilai tema ini mendorong keberanian pelajar dalam mengolah tubuh sebagai bagian integral dari pertunjukan.
“Proses yang dijalani peserta FTP memperlihatkan tumbuhnya keberanian pelajar dalam mengolah tubuh sebagai elemen penting pertunjukan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa setiap anggota kelompok memiliki peran yang saling melengkapi dalam membentuk harmoni artistik sebuah pementasan.
“Inilah proses pembelajaran yang penting untuk mendorong pertumbuhan kualitas teater pelajar ke depannya,” kata Wijayanto.
Untuk mendukung hal tersebut, FTP XV juga dilengkapi dengan rangkaian workshop dan coaching, agar peserta dapat mengeksplorasi potensi tubuh secara lebih terarah, mendalam, dan kontekstual dalam proses penciptaan karya teater.
Babak Final dan Pemenang FTP XV
Seluruh kelompok peserta telah melalui babak penyisihan yang berlangsung pada 3–15 November 2025, dengan sistem penilaian terpisah antara jenjang SMP dan SMA untuk menjaga objektivitas. Babak final digelar pada 19–21 Desember 2025 di GOR Kaliputu – Djarum Arena 2, Kudus, Jawa Tengah.
Adapun pemenang Teater Terbaik tingkat SMP diraih oleh Teater Bobot – SMP 1 Kudus, sementara Teater Terbaik tingkat SMA dimenangkan oleh Teater Patas – SMA 1 Bae.
Lokapijar Perluas Partisipasi Pelajar
Berbeda dari tahun sebelumnya, Bakti Budaya Djarum Foundation bersama Titimangsa dan Teater Djarum juga menyelenggarakan Lokakarya Pelatih Pelajar (Lokapijar) sebagai program pendampingan menuju FTP XV.
Program yang dilaksanakan pada April 2025 ini bertujuan memperkuat kesiapan sekolah dalam proses penciptaan hingga pementasan teater. Sebanyak 114 sekolah tercatat mengikuti Lokapijar, mencerminkan meningkatnya partisipasi pelajar dalam kegiatan seni teater di Kabupaten Kudus.




