"Riba" film bergenre horor psikologis dan drama keluarga
Berlatar kisah nyata, Rumah produksi Verona Films akan merilis sebuah film genre Horor Psikologis dan Drama Keluarga bertajuk 'Riba'.

Peluncuran poster dan trailer "Riba" pada Selasa (4/11/2025) di Senayan, Jakarta. (foto: ist)
Peluncuran poster dan trailer "Riba" pada Selasa (4/11/2025) di Senayan, Jakarta. (foto: ist)
Jakarta – Berlatar kisah nyata, Rumah produksi Verona Films akan merilis sebuah film genre Horor Psikologis dan Drama Keluarga bertajuk 'Riba'.
Film yang akan tayang pada Desember 2025 di seluruh bioskop Indonesia ini, ditandai dengan peluncuran poster dan trailernya pada Selasa (4/11/2025) di Senayan, Jakarta.
Film Riba adalah karya terbaru dari sutradara Adhe Dharmastriya, penulis Titien Wattimena, dan produser Titin Suryani.
Narasi film ini, diangkat dari kisah nyata yang ditulis dalam bentuk thread berjudul "Getih Anak" di akun @mitologue yang populer di media sosial X. Thread tersebut telah mencapai 3,9 juta pembaca dengan lebih dari 20 ribu likes.
Film bergenre horor ini dibintangi oleh Ibrahim Risyad sebagai Sugi, Wafda Saifan sebagai Muji, Fanny Ghassani sebagai Rohma, Jajang C. Noer sebagai Lastri, Emilat Morshedi sebagai Bening, Kevin Danu sebagai Dimas, dan Pritt Timothy sebagai Mbah Darso.
Film ini, tidak hanya mengandalkan kemunculan hantu dan jump scare, tetapi juga menekankan horor psikologis dan drama keluarga yang dipadukan dengan visual yang intens.
Selain itu, film ini juga menyoroti soal isu sosial yang sedang ramai terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, sekaligus menggambarkan sisi tergelap manusia ketika terdesak oleh tekanan ekonomi serta godaan untuk mengambil jalan pintas.
“Kami ingin menghadirkan cerita yang menegangkan sekaligus menggugah agar penonton tidak hanya takut, tapi juga bisa merenung setelah keluar dari bioskop,” ungkap Titin Suryani, produser film “RIBA”
Poster dan trailer resmi film “RIBA” pertama kali diputar dalam acara Press Conference Launching Trailer dan Poster Film RIBA di Jakarta Pusat. Trailer dibuka dengan narasi pelaku asli pesugihan “Getih Anak” yang disandingkan dengan visual hangatnya kehidupan keluarga Sugi yang sederhana.
Namun, suasana berubah kelam dan menegangkan setelah Sugi nekat melakukan pesugihan demi melunasi hutang dan menyelamatkan keluarganya.
Cuplikan trailer pun menampilkan perubahan perilaku, kejadian mistis, hingga teror yang mengancam nyawa keluarganya. Trailer kemudian ditutup dengan pengakuan pelaku asli pesugihan yang masih merasakan akibat fatal dari perbuatannya hingga saat ini. (Dd)




