Top
Begin typing your search above and press return to search.

Dinkes Mataram gencarkan edukasi masyarakat cegah kasus DBD

Dinkes Mataram gencarkan edukasi masyarakat cegah kasus DBD
X

Kegiatan pemantauan jentik nyamuk demam berdarah dengue oleh tim dari puskesmas, kelurahan, dan kader di Dasan Agung, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa (21/10-2025). ANTARA/HO-Dokumen Pribadi.

Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggencarkan edukasi masyarakat untuk mencegah kasus demam berdarah dengue (DBD), terutama saat musim hujan.

"Saat musim hujan, potensi genangan air pada barang-barang bekas sangat banyak dan bisa menjadi sumber jentik nyamuk DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Kamis.

Menurut dia, berdasarkan data terakhir minggu ke dua Oktober 2025, kasus DBD di Kota Mataram tercatat sebanyak 519, atau turun dibandingkan kasus tahun 2024 pada bulan yang sama yakni sebanyak 570.

"Meskipun terjadi penurunan kasus, namun kita, melalui 11 puskesmas di Kota Mataram, tetap aktif melakukan pemantauan jentik nyamuk dan mengajak masyarakat bergotong royong membersihkan lingkungan masing-masing," katanya.

Selain itu, masyarakat juga diminta aktif melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) minimal satu kali seminggu, atau 1-2 hari setelah terjadi hujan. Gerakan PSN 4 plus dan pengasapan (fogging) sudah ditetapkan menjadi program rutin untuk dilakukan di semua masyarakat di setiap kelurahan, sehari sampai dua hari setelah hujan.

Upaya tersebut sebagai langkah antisipasi mencegah berkembang biak jentik nyamuk DBD pada genangan-genangan dari sisa air hujan yang ada di sekitar lingkungan warga. Kasus DBD, lanjutnya, banyak dipicu faktor lingkungan, apalagi di wilayah-wilayah yang masyarakat banyak menimbun barang bekas.

"Mereka terus kami edukasi agar tidak terjadi kasus peningkatan DBD," katanya.

Sementara untuk kegiatan fogging, tambah Emirald, tetap dilakukan namun sebelum satu wilayah di fogging, tim dari puskesmas terlebih dahulu akan melakukan PE (penyelidikan epidemiologi) untuk melihat jentik nyamuk kemudian melakukan PNS.

"Setelah PSN, barulah kami fogging sebab fogging hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak jentik nyamuk," katanya.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire