Top
Begin typing your search above and press return to search.

Dinkes Tangerang Selatan catat penyakit campak capai 538 kasus

Dinkes Tangerang Selatan catat penyakit campak capai 538 kasus
X

Ilustrasi - balita penderita campak (ANTARA/HO-Sutterstock)

Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, mencatat terdapat 538 kasus suspek campak rubela yang ditemukan di daerah itu dengan 66 penderitanya adalah anak berusia 1-4 tahun. Kepala Dinkes Tangsel Allin Hendallin Mahdaniar di Tangerang, Senin, mengatakan dari ratusan kasus campak tersebut terjadi pada periode bulan Oktober 2025.

"Sebagian besar kasus terjadi pada anak usia 1-4 tahun yang memiliki status imunisasi tidak lengkap atau belum mendapatkan imunisasi sama sekali," katanya.

Menurutnya, sebagian besar penderita campak dapat sembuh tanpa pengobatan khusus. Namun, anak di bawah 5 tahun, orang dewasa di atas 20 tahun, serta penderita malnutrisi, kekurangan vitamin A atau gangguan kekebalan tubuh (misalnya HIV) berisiko tinggi mengalami komplikasi berat.

Komplikasi berat yang dialami, seperti diare berat, pneumonia dan bronkopneumonia, otitis media (infeksi telinga), malnutrisi dan kebutaan, ensefalitis, subacute sclerosing panencephalitis (SSPE) dan ulkus pada mukosa mulut.

"Kematian akibat campak umumnya disebabkan oleh komplikasi, seperti diare berat, pneumonia, bronkopneumonia, otitis media, malnutrisi dan kebutaan, terutama jika penanganan medis terlambat dilakukan," ungkapnya.

Ia menjelaskan campak merupakan penyakit sangat menular yang disebabkan oleh virus RNA dari genus morbillivirus. Penyakit ini, dapat menyerang hampir 100 persen anak yang belum memiliki kekebalan, karena manusia adalah satu-satunya reservoir alami virus campak.

"Penularan dapat terjadi dengan cepat di lingkungan yang tidak terlindungi oleh imunisasi," ucapnya.

Ia mengatakan terdapat sejumlah gejala awal campak yang perlu dikenali dan diwaspadai oleh masyarakat, seperti demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius selama lebih dari 3 hari, disertai batuk, pilek, mata merah atau berair, muncul ruam kemerahan (rash) yang dimulai dari belakang telinga dan menyebar ke seluruh tubuh, ditemukan bercak putih keabuan dengan dasar merah di mukosa pipi bagian dalam.

"Apabila gejala tersebut muncul segera bawa pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut," kata Allin.

Allin mengimbau seluruh masyarakat untuk segera melengkapi imunisasi anak-anak, terutama imunisasi dasar lengkap, memeriksakan status imunisasi di fasilitas kesehatan terdekat, tidak menunda imunisasi meski anak dalam kondisi sehat.

"Campak dapat dicegah dengan imunisasi. Vaksin campak, termasuk vaksin MR (Measles Rubella), terbukti efektif dalam memberikan perlindungan," kata dia.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire