Fenomena flu akhir tahun: Alasan dan cara mencegahnya
Fenomena flu akhir tahun makin terlihat jelas. Simak alasan meningkatnya kasus flu ini dan cara mencegahnya agar tetap sehat di akhir hingga awal tahun.
Foto pria sedang batuk. (Sumber: Vecteezy)Dalam beberapa waktu terakhir, kasus flu dan penyakit pernapasan kembali meningkat. Gejala seperti batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan semakin sering dikeluhkan masyarakat, terutama sejak memasuki musim hujan dan periode peralihan cuaca.
Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), termasuk influenza, masih menjadi salah satu penyakit dengan angka kunjungan tertinggi ke fasilitas kesehatan sepanjang 2025. Di sejumlah daerah perkotaan, jumlah kasus ISPA bahkan mencapai jutaan hingga menjelang akhir tahun, menandakan virus pernapasan masih aktif dan mudah menular.
Mengapa flu di Indonesia bisa terjadi sepanjang tahun?
Berbeda dengan negara empat musim, Indonesia yang beriklim tropis tidak memiliki musim flu yang kaku. Virus influenza dapat beredar sepanjang tahun, dengan peningkatan kasus yang biasanya terjadi saat musim hujan, perubahan suhu ekstrem, atau ketika daya tahan tubuh masyarakat menurun.
Kementerian Kesehatan juga mengingatkan bahwa aktivitas virus pernapasan saat ini cukup beragam. Gejala flu sering kali menyerupai penyakit lain, seperti COVID-19 atau infeksi virus saluran napas non-influenza. Kondisi ini membuat masyarakat perlu lebih waspada dan tidak menganggap remeh gejala ringan.
Faktor yang mendorong kenaikan kasus flu
Peningkatan kasus flu di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Perubahan cuaca yang tidak menentu dapat melemahkan daya tahan tubuh. Mobilitas masyarakat yang tinggi, aktivitas di ruang tertutup, serta kurangnya waktu istirahat juga mempercepat penyebaran virus.
Selain itu, kualitas udara yang memburuk di sejumlah wilayah turut memperparah kondisi saluran pernapasan. Akibatnya, masyarakat lebih rentan terhadap infeksi.
Cara menjaga kesehatan di tengah musim flu
Menghadapi meningkatnya kasus flu ini, langkah pencegahan menjadi hal paling penting. Vaksinasi influenza tetap dianjurkan, terutama bagi kelompok berisiko seperti lansia, anak-anak, ibu hamil, dan penderita penyakit kronis. Vaksin flu tidak sepenuhnya mencegah infeksi, tetapi terbukti menurunkan risiko gejala berat dan komplikasi.
Selain vaksinasi, kebiasaan hidup bersih dan sehat tetap menjadi perlindungan utama. Beberapa langkah dasar yang disarankan meliputi menjaga kebersihan tangan, menerapkan etika batuk dan bersin, serta menggunakan masker saat sedang sakit atau berada di tempat ramai.
Istirahat yang cukup dan konsumsi cairan yang memadai membantu tubuh memulihkan daya tahan secara alami. Asupan makanan bergizi seimbang, terutama buah dan sayur, juga berperan penting dalam menjaga sistem imun.
Kapan harus ke fasilitas kesehatan?
Masyarakat disarankan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika gejala flu berlangsung lebih dari beberapa hari, disertai demam tinggi, nyeri dada, atau sesak napas. Penanganan lebih awal dapat mencegah kondisi berkembang menjadi lebih serius.
Isu peningkatan kasus flu di Indonesia belakangan ini menunjukkan bahwa virus pernapasan masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat, terutama di tengah perubahan cuaca dan aktivitas yang padat. Meski bukan kondisi yang perlu ditakuti, kewaspadaan tetap dibutuhkan.
Melalui vaksinasi, kebiasaan hidup bersih, serta pola hidup sehat yang konsisten, risiko flu dapat ditekan dan dampaknya diminimalkan. Sehingga flu di akhir tahun dapat dicegah sedini mungkin.




