Kemenekraf dukung pengembangan ekonomi kreatif di Kota Banjar

Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menerima audiensi perwakilan Pemerintah Kota Banjar di Jakarta, Rabu (17/09/2025). (ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif)
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menerima audiensi perwakilan Pemerintah Kota Banjar di Jakarta, Rabu (17/09/2025). (ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif)
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) mendukung upaya pengembangan ekonomi kreatif di Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat.
"Saya senang ketika ada sebuah daerah seperti Banjar memahami dan berniat untuk memajukan ekonomi kreatif," kata Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya saat menerima audiensi Wakil Wali Kota Banjar Supriana dan jajaran aparat pemerintah Kota Banjar di Jakarta, Rabu (17/9).
"Apalagi Banjar yang berada di Jawa Barat menjadi salah satu lokasi prioritas pengembangan ekonomi kreatif. Prinsipnya, kami siap berkolaborasi untuk menguatkan potensi ekraf secara berkelanjutan," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian pada Jumat.
Ia juga menyampaikan bahwa Kemenekraf akan mendukung upaya pemerintah Kota Banjar menjadi pusat ekonomi kreatif regional, termasuk dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, mempromosikan produk kreatif, dan membangun citra kota.
"Delapan puluh persen fokus Kementerian Ekraf itu berperan untuk akselerasi sehingga tiap potensi ekraf yang ada di Banjar bisa naik kelas. Ini akan berdampak menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah," katanya.
Menteri Ekonomi Kreatif dan perwakilan pemerintah Kota Banjar juga membahas pembentukan dinas ekonomi kreatif sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri.
Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi menyampaikan bahwa tugas pokok Kementerian Ekonomi Kreatif adalah merumuskan, menetapkan, dan mengkoordinasikan kebijakan yang ditujukan untuk mengembangkan ekonomi kreatif.
"Saat ekraf dikembangkan di daerah, tentu tugas utamanya untuk meningkatkan penerimaan negara, menciptakan lapangan kerja, dan mendapat tambahan investasi dari luar maupun dalam negeri sehingga hasil karya produksi kreatifnya juga bisa diekspor," katanya.
Staf Ahli Menteri Ekonomi Kreatif Bidang Pemasaran dan Infrastruktur Septriana Tangkary mengemukakan urgensi pembentukan dinas ekonomi kreatif untuk mendukung peningkatan ekonomi kreatif di daerah.
"Kami ingin membujuk Wakil Wali Kota Banjar untuk memasukkan nomenklatur ekraf atau mendirikan dinas ekonomi kreatif. Dengan demikian bisa ditingkatkan kapasitas dari para pegiat kreatif melalui pelatihan atau upskilling," katanya.
"Saat dinas sudah berdiri sendiri atau gabungan, ke depan juga bisa dilakukan pengembangan ruang kreatif," ia menambahkan.
Wakil Wali Kota Banjar Supriana dalam pertemuan dengan Menteri Ekonomi Kreatif menyampaikan perlunya dukungan dan pendampingan dari pemerintah pusat dalam upaya membangun Banjar menjadi kota kreatif.
"Kota Banjar akan menjadi salah satu kota kreatif di Jawa Barat. Kami berharap para pegiat ekonomi kreatif yang ada bisa punya spirit atau semangat untuk terus berkembang sehingga bisa naik kelas; go regional, go nasional, bahkan go internasional. Kami butuh kerja bareng dengan kolaborasi bersama insan-insan kreatif," ia menjelaskan.
Pemerintah Kota Banjar telah membentuk Tim Akselerasi Percepatan Pembangunan Daerah (TAPPD) guna mendukung upaya peningkatan ekonomi kreatif dan mewujudkan kota kreatif.