Top
Begin typing your search above and press return to search.

Saat kendaraan listrik makin menjadi kebutuhan utama

Saat kendaraan listrik makin menjadi kebutuhan utama
X

Sejumlah warga mengendarai sepeda motor listrik Honda EM1 di Mataram, NTB, Selasa (18/2/2025). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.)

Di berbagai belahan dunia, percepatan penggunaan kendaraan listrik menjadi strategi penting untuk menurunkan emisi sektor transportasi, meningkatkan efisiensi energi, dan memperkuat ketahanan ekonomi berbasis energi bersih.

Pergeseran ini tidak lagi sekadar tren teknologi, tetapi bagian dari transformasi struktural menuju mobilitas rendah karbon yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Pemerintah, industri, dan masyarakat semakin melihat kendaraan listrik sebagai kebutuhan baru untuk menjawab tantangan iklim, ketergantungan pada bahan bakar fosil, serta tuntutan pembangunan modern.

Dalam konteks nasional, arah kebijakan energi semakin menegaskan pentingnya pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi mulai dari infrastruktur pengisian daya, insentif investasi, hingga penyediaan teknologi yang terjangkau.

Perubahan ini menuntut daerah untuk mengambil peran aktif agar tidak tertinggal dalam arus besar transformasi energi.

Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai menunjukkan langkah konkret dalam proses ini. Pemerintah provinsi menyiapkan kebijakan uji coba penggunaan kendaraan listrik untuk seluruh kendaraan dinas mulai Desember.

Inisiatif ini bukan sekadar pergantian armada, melainkan upaya memulai perubahan dari sektor publik, membangun contoh bagi masyarakat, serta menegaskan kesiapan NTB sebagai bagian dari gerakan nasional menuju kendaraan listrik.

Transformasi ini juga menjadi bagian dari upaya daerah membangun citra baru dari sekadar destinasi wisata, menjadi wilayah yang siap beradaptasi dengan masa depan energi bersih dan mobilitas berkelanjutan.

NTB ingin menunjukkan bahwa inovasi lingkungan tidak harus dimulai dari pusat; daerah pun mampu mengambil langkah progresif yang berdampak luas.

Membangun ekosistem

Transisi kendaraan dinas hanyalah ujung dari proses panjang yang tengah dibentuk di NTB. Infrastruktur pendukung tumbuh secara agresif. PLN Unit Induk Wilayah NTB telah menghadirkan 40 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di Lombok, Sumbawa, hingga Bima.

Infrastruktur ini masuk hingga ke titik yang menjadi pusat mobilitas masyarakat seperti pusat perbelanjaan, hotel, kantor pemerintahan, hingga kawasan wisata.

Data penggunaan SPKLU menunjukkan pola menarik. Dua lokasi pengisian yang paling banyak dipakai berada di Hotel Santika dan Lombok Epicentrum Mall.

Tingginya penggunaan di dua titik tersebut menunjukkan bahwa kendaraan listrik perlahan menjadi bagian dari rutinitas mobilitas warga, sekaligus mulai hadir dalam arus utama aktivitas publik.

Di sisi lain, penguatan pasokan energi terus dilakukan. PLN tengah menuntaskan pembangunan sejumlah pembangkit di Lombok, Sumbawa, Bima, dan wilayah Nusra lainnya.

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Lombok 2 berkapasitas 100 megawatt disiapkan untuk menopang pertumbuhan kebutuhan listrik di masa mendatang, termasuk dari kendaraan listrik yang terus meningkat.

Namun transformasi ini bukan semata urusan infrastruktur. Di NTB, ekosistem kendaraan listrik turut melibatkan dunia pendidikan. SMKN 3 Mataram menjadi salah satu pusat pembelajaran yang melahirkan teknisi kendaraan listrik.

Bengkel konversi mereka bahkan diminati lembaga pendidikan dari Australia. Ini menandakan bahwa transisi menuju energi bersih bukan hanya tentang mengurangi emisi, tetapi juga membangun sumber daya manusia yang siap bersaing.

Seiring berkembangnya ekosistem, NTB perlahan membangun nilai tambah, yakni daerah ini tidak lagi hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menyiapkan keterampilan lokal untuk menyokong perkembangan industri kendaraan listrik.

Sebuah langkah strategis agar masyarakat tidak hanya menikmati manfaat mobilitas ramah lingkungan, tetapi juga memperoleh peluang ekonomi dari pertumbuhan industri baru ini.

Kesadaran publik juga tumbuh. Peningkatan penggunaan SPKLU naik lebih dari enam kali lipat dalam beberapa bulan terakhir.

Sebagian masyarakat mulai memahami efisiensi biaya kendaraan listrik, khususnya untuk kegiatan harian dan perjalanan wisata di Lombok maupun Sumbawa.

Penyebaran SPKLU yang terintegrasi dengan aplikasi PLN Mobile semakin menguatkan kepercayaan bahwa kendaraan listrik dapat diandalkan, bahkan di daerah yang memiliki kontur perbukitan dan lintasan panjang seperti NTB.

Semua pembangunan ini menjadi fondasi bagi daerah yang ingin tumbuh lebih hijau. NTB memiliki keunggulan radiasi matahari tertinggi di Indonesia.

Dengan dukungan 77 bendungan yang berpotensi memasang panel surya terapung, energi terbarukan bukan lagi angan-angan, melainkan peluang riil yang dapat menggerakkan kendaraan listrik secara lebih bersih.

Jika semua potensi itu dimanfaatkan optimal, NTB dapat menjadi pusat energi terbarukan nasional.

Momentum perubahan

Transisi kendaraan listrik memiliki makna strategis bagi NTB. Penggunaan kendaraan listrik di sektor pemerintahan akan menciptakan efek demonstratif yang penting. Masyarakat cenderung mengikuti apa yang dilakukan pemerintah ketika perubahan itu terbukti membawa manfaat nyata.

Namun tantangannya bukan tidak ada. Persoalan ketersediaan daya bersih masih menjadi pekerjaan rumah. Saat ini kontribusi energi baru terbarukan di sistem kelistrikan NTB baru sekitar lima persen.

Angka itu masih jauh dari cukup untuk menandai bahwa kendaraan listrik benar-benar digerakkan oleh energi hijau. Perluasan pembangkit surya, panas bumi, dan mikrohidro harus berjalan paralel agar transisi kendaraan listrik membawa dampak lingkungan yang sesungguhnya.

Selain itu, harga kendaraan listrik yang masih relatif tinggi membuat adopsi oleh masyarakat luas bergerak perlahan.

Diperlukan kebijakan yang lebih inklusif, seperti insentif lokal, program konversi kendaraan roda dua yang terjangkau, serta dukungan kredit ringan bagi pelaku usaha kecil dan sektor transportasi umum.

Penting pula memastikan pemerataan infrastruktur SPKLU di daerah terpencil. Transisi energi tidak boleh hanya menjadi cerita kota besar. Masyarakat di Pulau Sumbawa maupun Bima harus mendapatkan akses yang sama agar mobilitas mereka dapat berkembang tanpa hambatan.

NTB berada di titik penting untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan kendaraan listrik nasional.

Daerah ini memiliki potensi energi terbarukan terbesar, jaringan infrastruktur yang terus berkembang, serta ekosistem pendidikan vokasi yang siap mendukung.

Dengan perencanaan yang kuat, NTB bukan hanya menjadi pengguna teknologi hijau, tetapi dapat menjadi model transisi energi bersih di tingkat daerah.

Pada akhirnya, kebijakan kendaraan listrik bukan hanya soal mengganti mesin. Yang lebih penting adalah membangun peradaban mobilitas baru yang lebih bersih, efisien, dan berkelanjutan.

Transisi ini mengajarkan bahwa pembangunan tidak selalu mengorbankan alam, tetapi dapat berjalan berdampingan jika direncanakan dengan bijak.

NTB sedang menuliskan babak baru dalam perjalanan energi bersih Indonesia. Pilihan untuk beralih ke kendaraan listrik bukan hanya kebijakan teknokratis, melainkan langkah visioner yang menjadikan daerah ini lebih siap menghadapi masa depan.

Dan di tengah perubahan itu, masyarakat diajak untuk ikut sertamenjaga lingkungan dan membangun negeri dengan cara yang lebih bertanggung jawab.

Transisi energi adalah perjalanan panjang, tetapi setiap langkah awal selalu menentukan arah masa depan. NTB telah memulainya.

Pertanyaannya kini apakah langkah itu akan terus dipercepat hingga benar-benar membawa daerah ini menjadi pelopor energi bersih di Indonesia.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire