VIGENK: Tips kurator fashion Cici Palugada, belanja cerdas di Tanah Abang

Tanah Abang tetap menjadi pusat grosir fashion terbesar di Asia Tenggara dan destinasi utama para pedagang maupun pemburu busana murah berkualitas. Dalam program Vigenk – Visi Generasi Kini Edisi Sore, Jumat (21/11/2025), Radio Elshinta menghadirkan Cici Palugada, kurator tren fashion Tanah Abang yang dikenal sebagai sosok rekomendasi toko tepercaya bagi para pembeli dari seluruh Indonesia.
Ia membagikan cerita awal mula konten Palugada Tanah Abang serta panduan berbelanja yang benar-benar efektif. wal Cici bercerita bahwa Palugada Tanah Abang, lahir pada masa pandemi Covid-19, ketika pusat grosir tersebut sempat ditutup total selama tiga bulan. Sebagai mantan tenaga pemasaran kios, ia mengetahui langsung keluhan pedagang yang kehilangan penghasilan. Banyak toko sepi, bahkan sebagian gulung tikar.
“Saat itu muncul terpanggil bagaimana menjembatani pedagang Tanah Abang dengan pembeli luar kota,” jelasnya. Keterbatasan mobilitas akibat PSBB membuat aktivitas belanja terhenti. Cici kemudian memutuskan membuat direktori toko melalui Instagram.
Ia mendatangi toko-toko, memotret, mencatat alamat, hingga menyediakan nomor kontak administrasi. Hasilnya tak disangka. Salah satu toko hijab pertama yang ia rekomendasikan mendapat penjualan hingga ratusan juta rupiah. “Dengar begitu, kita ikut senang. Minimal Palugada bisa membantu pedagang yang tadinya sudah hopeless,” ujarnya.
Saat ini, Cici rutin melakukan review toko fashion di Tanah Abang. Namun ia menegaskan bahwa seluruh proses tetap mengedepankan kejujuran, baik untuk konten berbayar maupun tidak.
Cici menetapkan empat kriteria utama sebelum memberi rekomendasi:
1. Produksi sendiri dan tangan pertama
> Harga lebih murah dan kualitas lebih terjamin, khususnya bagi pembeli dari luar kota yang mencari margin keuntungan.
2. Produk harus layak jual dan mengikuti tren
> Ia menolak toko dengan model lama atau tidak relevan dengan musim fashion.
3. Berlokasi di area Tanah Abang
> Verifikasi langsung dilakukan untuk memastikan keaslian toko.
4. Melek media sosial
> Toko minimal memiliki Instagram untuk menampilkan katalog produk.
Selain itu, ia menolak keras toko yang menjual barang “nembak merek” atau produk tiruan. “Kalau kelihatan tembakan, kita tolak. Sudah sering terjadi,” tegasnya.
Murah hingga Premium
Cici menjelaskan, anggapan bahwa Tanah Abang hanya menyediakan barang murah tidak sepenuhnya tepat. Pasar ini justru memiliki rentang harga yang sangat luas, dari produk ekonomis hingga busana premium.
Untuk fashion muslim, misalnya, Tanah Abang dikenal sebagai pusat terbesar di Indonesia. Desainer lokal kini banyak mengeluarkan koleksi berkualitas tinggi dengan harga mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
“Kalau kamu beli di Tanah Abang lalu jual lagi di luar daerah, marginnya jelas ada. Karena kebanyakan di sini tangan pertama,” ungkapnya.
Menjelang musim belanja akhir tahun, Natal, Tahun Baru, hingga Ramadhan, Cici memberi sejumlah panduan agar pembeli terutama pedagang luar kota tidak salah strategi.
1. Datang pagi
> Gedung grosir biasanya buka pukul 05.00–06.00 WIB. Datang lebih awal memungkinkan pembeli mendapatkan stok terbaru.
2. Ketahui gedung tujuan
> Gedung Metro: cocok untuk berburu fashion menjelang Natal, Tahun Baru, dan Imlek.
> Blok A dan Blok D: pusat gamis dan koleksi Ramadhan–Lebaran yang sangat diminati.
3. Pantau koleksi musiman
> Banyak toko sudah menyiapkan koleksi raya sejak Desember hingga Februari, sehingga pembeli bisa mendapatkan model paling baru.
“Sekarang saja beberapa toko sudah keluarkan koleksi Lebaran,” kata Cici
Melalui peran Kurator Palugada, Cici berupaya memastikan ekosistem perdagangan di Tanah Abang tetap hidup dan berkembang.
Dengan kurasi jujur dan sistematis, ia membantu pedagang menghadirkan produk berkualitas serta membantu pembeli menemukan toko yang tepat.
“Tanah Abang dari dulu barometer fashion. Apa yang kamu cari, semuanya ada,” tutupnya.
Penulis: Dedy Ramadhany/Ter




