Denny JA luncurkan buku soal "Minyak, Bisnis, dan Politik" di ADIPEC 2025
Denny JA luncurkan buku "Minyak, Bisnis, dan Politik" di ADIPEC 2025, Abu Dhabi. Buku ke-102 ini berisi 22 esai tentang kemandirian energi Indonesia, integrasi AI, dan transisi energi hijau.

Elshinta/ Rizky Rian Saputra
Elshinta/ Rizky Rian Saputra
Dari jantung pameran energi terbesar di dunia, ADIPEC 2025, Denny JA meluncurkan buku terbarunya “Minyak, Bisnis, dan Politik: Indonesia Menuju Kemandirian Energi”. Buku ke-102 karyanya ini diterbitkan oleh Cerah Budaya International (CBI) dan diluncurkan secara digital, langsung dari arena konferensi di Abu Dhabi.
“Energi bukan sekadar bahan bakar. Ia adalah akar peradaban. Karena itu, agar Indonesia cepat mandiri di bidang energi, namun juga sesuai dengan tren dunia, ia harus berani melangkah out of the box, dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan kepedulian pada ekologi,” ujar Denny JA.
Peluncuran dilakukan tanpa panggung formal. Denny memilih cara yang sederhana namun simbolik: membagikan buku versi PDF kepada media nasional, jejaring profesional, dan komunitas akademik global.
“Saya sengaja meluncurkannya di ADIPEC karena di sinilah masa depan energi dunia sedang dibahas. Buku ini saya persembahkan sebagai refleksi intelektual sekaligus fondasi pemikiran atas peran saya di Pertamina Hulu Energi,” tutur Denny JA, yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama PHE.
Lima Bagian, Satu Tujuan: Kemandirian Energi Indonesia
Buku ini berisi 22 esai dalam lima bagian besar, menelusuri perjalanan energi dari masa Ibnu Sutowo hingga era kecerdasan buatan.
Bagian pertama, “Pertamina, Riwayatmu Dulu dan Kini”, menyoroti dilema moral BUMN energi Indonesia.
Bagian kedua, “Big Oil: Ketika Perusahaan Lebih Kuat dari Negara”, membedah kekuatan raksasa minyak global seperti Rockefeller dan OPEC.
Bagian ketiga, “Peralihan ke Energi Hijau”, mengupas dimensi moral dan ekologis dari transisi energi.
Bagian keempat, “Minyak, Politik, dan Harapan”, membahas dampak petrodollar terhadap geopolitik dunia.
Sementara bagian kelima berisi lampiran pidato dan refleksi Denny JA, termasuk orasinya tentang Roadmap 1 Juta Barrel per Day 2029.
“Tidak ada peradaban besar tanpa kemandirian energi. Energi adalah darah bangsa. Tanpa kemandirian energi, kita hanyalah penonton di panggung global,” tulis Denny dalam pengantar.
Tiga Gagasan Pokok
1. Kemandirian Energi sebagai Martabat Bangsa
Denny menegaskan bahwa bangsa besar adalah bangsa yang menguasai sumber energinya sendiri. “Ketahanan energi identik dengan ketahanan politik dan ekonomi,” tegasnya.
2. Tanggung Jawab Moral terhadap Bumi
Dalam bab “Bumi yang Terluka”, ia menulis, “Jika bumi adalah tubuh, maka ladang minyak adalah lukanya.” Transisi energi hijau, menurutnya, adalah ujian nurani manusia untuk meninggalkan keserakahan energi fosil.
3. Simbiosis Minyak, AI, dan Energi Hijau
Melalui konsep “Jalan Emas Abad ke-21”, Denny menawarkan integrasi sumber daya alam dengan kecerdasan buatan. “Di era ketika energi tak lagi sekadar logistik, tapi logika zaman, Indonesia tak boleh hanya jadi produsen. Ia harus jadi perumus, pemimpin, dan pemilik masa depan,” ujarnya.
Denny JA: Intelektual Lintas Bidang
Lahir di Palembang, 4 Januari 1963, Denny JA menempuh pendidikan di Universitas Indonesia, University of Pittsburgh, dan Ohio State University. Ia dikenal luas sebagai pendiri LSI Denny JA dan berperan dalam kemenangan lima presiden Indonesia.
Majalah TIME (2015) menempatkannya dalam daftar 30 Most Influential People on the Internet, sejajar dengan Barack Obama dan Narendra Modi. Di dunia sastra, Denny menggagas genre puisi esai dan menjadi sastrawan kedua Indonesia yang masuk nominasi Nobel Sastra.
Kini, sebagai Komisaris Utama Pertamina Hulu Energi, Denny JA menggabungkan perspektif politik, bisnis, dan spiritualitas. Melalui buku ini, ia menegaskan energi bukan sekadar sumber ekonomi, melainkan ruh peradaban bangsa.
Buku ini dapat diunduh dan dibaca secara bebas melalui tautan berikut:
https://drive.google.com/file/d/1JIIw1SGeBsAcEkZ_1hpMOzYfq6qrtvoC/view?usp=drivesdk
(Rizky Rian Saputra)




