BAZNAS RI dan Rumah Cahaya kolaborasi layanan kesehatan mental gratis
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI siap berkolabirasi dengan pendakwah muda Habib Ja’far Al-Hadar melalui lembaga yang ia dirikan, Rumah Cahaya, untuk memperluas layanan kesehatan mental gratis bagi masyarakat Indonesia.

Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.
Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI siap berkolabirasi dengan pendakwah muda Habib Ja’far Al-Hadar melalui lembaga yang ia dirikan, Rumah Cahaya, untuk memperluas layanan kesehatan mental gratis bagi masyarakat Indonesia.
Selama empat tahun terakhir, Rumah Cahaya telah berfokus pada isu kesehatan mental dengan memberikan layanan konseling dan edukasi gratis yang melibatkan psikolog dan psikiater profesional. Layanan ini terbuka bagi siapa saja, tanpa memandang agama, usia, atau gender, serta tersedia secara daring maupun luring.
Habib Ja’far menjelaskan, semangat kolaborasi ini lahir dari kepedulian terhadap meningkatnya masalah kesehatan mental di Indonesia.
“Kita rencananya ingin mendorong akselerasi bagi layanan gratis untuk kesehatan mental. Jadi kita ingin bersama BAZNAS untuk mengembangkan pertama awareness, kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Kemudian yang kedua adalah pelayanan untuk menyelesaikan masalah-masalah mental yang terambil ada di masyarakat kita. Dan yang ketiga adalah memberikan pengaruh positif bagi orang-orang untuk mengetahui hal-hal secara dini tentang apa yang terjadi dengan mentalnya,” ujarnya, di Gedung BAZNAS RI, Selasa (4/11/2025).
Lebih lanjut, Habib Ja’far menyoroti persoalan stigma yang masih melekat terhadap isu kesehatan mental. Ia menegaskan perlunya perubahan pandangan di masyarakat agar lebih terbuka terhadap pendampingan profesional.
“Salah satu isu krusial yang harus kita tangani adalah stigma bahwa kalau orang punya masalah mental berarti orang itu gila. Kalau orang ke psikolog berarti dia pergi ke dokternya orang gila. Itu stigma buruk yang menyebabkan orang dengan masalah mental akhirnya semakin jauh dari penanganan secara profesional,” tegasnya.
“Ini adalah pertemuan pertama dan Alhamdulillah pimpinan langsung mendorong untuk MOU sehingga setelah ini kita akan melakukan upaya-upaya teknis bagaimana kolaborasi untuk kesehatan mental ini,” ungkap Habib Ja’far.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA. menyambut baik inisiatif kolaborasi ini. Pertemuan awal antara BAZNAS dan Rumah Cahaya menghasilkan komitmen untuk segera menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai langkah konkret kerja sama ke depan.
Kiai Noor mengatakan, kesehatan mental kini menjadi isu serius yang tidak bisa diabaikan, terutama di tengah tekanan sosial, ekonomi, dan spiritual masyarakat.
“BAZNAS memandang kesehatan mental sebagai bagian dari kesehatan jiwa yang menjadi kebutuhan dasar umat. Banyak masyarakat yang secara ekonomi mungkin tertolong, tetapi secara batin mereka masih terluka, cemas, dan kehilangan arah. Karena itu, kami sangat mendukung hadirnya layanan seperti Rumah Cahaya yang bisa menjangkau mereka, dan bersama-sama kita ingin menghadirkan penyembuhan yang menyeluruh — jasmani, rohani, dan sosial,” ungkap Kiai Noor.
“Insya Allah dengan kolaborasi ini, zakat bisa menjadi jalan pemulihan jiwa. Kita ingin agar umat tidak hanya sehat secara ekonomi, tapi juga tenang secara mental dan kuat secara spiritual,” imbuhnya.




