BGN bangun 8.200 SPPG di daerah terpencil penuhi kebutuhan MBG
Badan Gizi Nasional (BGN) membangun 8.200 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah terpencil untuk memenuhi kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG) agar distribusinya lebih merata.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Badan Gizi Nasional (BGN) membangun 8.200 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah terpencil untuk memenuhi kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG) agar distribusinya lebih merata.
"Sekarang sudah teridentifikasi ada 8.200 SPPG di daerah terpencil yang akan dibangun, dan yang sedang dalam proses itu 4.700 unit, sementara yang akan selesai di Bulan Desember 2025 kurang lebih 170 unit. Jumlah penerima manfaat MBG di daerah terpencil tidak lebih dari 3 juta orang di seluruh Indonesia," kata Kepala BGN Dadan Hindayana di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan, untuk Bulan Desember 2025, kemungkinan besar baru akan terbentuk 20 ribu SPPG di daerah aglomerasi, ditambah 170 unit di daerah terpencil.
"Tetapi dalam dua bulan berikutnya, sekitar Januari-Februari 2026, kemungkinan besar seluruh SPPG sudah terbentuk, sehingga Maret atau April 2026, sebanyak 82,9 juta orang sudah bisa dicapai," ujar dia.
Menurutnya, tantangan program MBG justru banyak dialami di daerah aglomerasi karena penduduk terpusat di wilayah-wilayah tersebut.
"Di daerah terpencil kan saya sudah sebutkan tadi, hanya tiga juta dari 82,9 juta orang. SPPG daerah terpencil itu ada di dekat penduduk atau sekolah, dan itu pelayanannya tidak lebih dari 30 menit," tuturnya.
Hingga saat ini, program MBG tercatat telah melayani 47,2 juta orang penerima manfaat di seluruh Indonesia. BGN menargetkan bisa menjangkau 82,9 juta orang penerima manfaat pada Bulan Maret atau April 2026.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program MBG menjadi prioritas utama pemerintah di tahun 2026 dengan anggaran mencapai Rp335 triliun.
Presiden Prabowo Subianto pada akhir November 2025 juga menyatakan bahwa MBG telah berhasil memproduksi lebih dari 2 miliar porsi makan. Presiden kembali menekankan bahwa penerima MBG terdiri dari ibu hamil, balita dan siswa sekolah.
"Kita sudah mencapai kalau tidak salah hari ini lebih dari 44 juta orang penerima manfaat anak-anak kita di seluruh Indonesia, ibu-ibu hamil, anak-anak usia dini," kata Prabowo.
Presiden menambahkan bahwa dengan jumlah penerima manfaat itu, setidaknya 2 miliar porsi makanan diproduksi dan disajikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Jumlah ini jauh lebih besar dari total realisasi yang semula diproyeksikan sebesar 1,8 miliar porsi.
"Tiap hari menerima makan, sudah 2 miliar 'meals', 2 miliar makanan sudah kita produksi dan sudah kita sampaikan ke penerima manfaat. Saya kira ini prestasi yang cukup membanggakan," ujar Prabowo.




